Friday, June 14, 2013

Media TIPIKOR - Edisi: 44/MTip/2013

Pekerjaan Jalan Kuwaron Dinilai Asal-Asalan

 
Foto: kondisi jalan rusak dan licin, pengguna jalan roda dua berhati-hati saat melintas. (Doc. MTip)
Grobogan, (Media TIPIKOR) - Pelaksanaan pembangunan peningkatan jalan raya Kuwaron-Kedung jati Kabupaten Grobogan, yang dikerjakan PT. Mohandas Oeloeng dinilai asal-asalan. Pasalnya, sertu yang digunakan untuk pengurugan lapisan bawah, kuwalitasnya kurang bagus, sehingga jalan menjadi licin dan mengakibatkan para pengguna jalan roda dua dan sepeda onthel pada jatuh.
Perlu diketahui, proyek peningkatan dan pemeliharaan jalan Gubug-Kapung-Kedungjati/BTS kabupaten Semarng ruas 190 Dinas Bina Marga Propinsi Jateng, menelan biaya Rp.6.985.140.000,00. Namun, pekerjaan yang ada di Gubug tepatnya di depan RSU PKU Muhammadiyah Kuwaron yang tak jauh dari kantor LSM Lepas Cabang Kabupaten Grobogan, kondisinya sangat memprihatinkan, jelek dan kurang bagus. Hal ini disebabkan, Sertu yang dipergunakan berkadar lumpur sangat tinggi.
Disamping itu, batu padas kuning yang dipakai untuk pengurugan jalan berlubang, tidak keras mengakibatkan jalan menjadi semakin licin, terlebih disaat kena hujan.
Hal itu dibenarkan ketua LSM Lepas Cabang Kabupaten Grobogan Zainul Arifin, Selanjutnya Zainul Arifin menambahkan, kondisi ini diduga akibat kelengahan dari pihak pemborong maupun pihak pengawas proyek dinas Bina Marga.
Baik itu dalam hal teknis pengerjaan maupun penggunan matrial, seperti batu padas maupun sertu. Apakah sertu dan tanah padas yang digunakan sudah sesuai sepesifikasi rencana anggaran biaya (RAB) atau tidak.
Disamping itu menurut Zainul Arifin, “tidak adanya pengupasan terlebih dahulu terhadap lumpur  yang ada dijalan maupun yang ada dikubangan jalan. Seharusnya lumpur yang ada dijalan maupun yang ada dikubangan terlebih dahulu dibuang, baru batu padas dan sertu digelar. Namun hal itu ternyata tidak dilakukan oleh pemborong”, cetus ketua LSM Lepas tersebut.
Senada dengan Zainul, Menurut seorang pedagang bernama Agus, menuturkan kepada Media TIPIKOR, “penyebab licinnya jalan kuwaron ini adalah, sertu yang digunakan mutunya jelek”. Kalau sertunya bagus, ya tidak mungkin jalan menjadi licin seperti ini to mas wartawan.
Untuk itu saya minta kepada pihak pemborong dan pihak pengawas supaya kondisi ini segera ditangani dengan mengganti sertu yang lebih bagus. Agar masyarakat pengguna roda dua tidak pada jatuh dan kepleset, tegas Agus penuh harap.
Hingga berita ini diturunkan, Media TIPIKOR belum bisa mengkonfirmasi hal tersebut kepihak pemborong maupun dinas Bina Marga, karena sulit ditemui. (Z.Arifin/Bond.DS)

Ngogesa Kunjungi Tuan Guru Babussalam
 
Foto : Bupati Langkat Haji Ngogesa berbincang akrab selesai Sholat Dzuhur berjama’ah dengan Tuan Guru Babussalam Syekh H. Hasyim Al-Syarwani, di Desa Besilam Kecamatan Padang Tualang. (Doc.MTip)
 
Langkat, (Media TIPIKOR) - Mendukung suksesnya Peringatan HUL Tuan Guru Babussalam Pertama Syekh H. Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi Naqsabandi ke-89 tahun ini, Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu, SH secara pribadi dan atas nama keluarga menyerahkan seekor lembu berkulit putih bersih dengan bobot ± 300 Kg yang diterima langsung oleh Tuan Guru Babussalam Syekh H. Hasyim Al-Syarwani, di Desa Besilam Kecamatan Padang Tualang,  Selasa (26/4).
”Semoga dapat bermanfaat bagi jama’ah tariqat,” ujar Haji Ngogesa yang didampingi Kabag Kessos H. Syahrizal seraya menyerahkan bantuan pribadinya tesebut yang juga terdapat beras 300 Kg dan uang tunai Rp. 10 juta.
Tuan Guru Babussalam Syekh H. Hasyim Al-Syarwani atas nama Jama’ah Thariqat Naqsabandiyah menyampaikan terima kasih atas perhatian penuh sosok Ngogesa Bupati Langkat yang pada tiap tahunnya disamping memberikan bantuan berasal dari APBD berupa 3 ton beras, 100 dus kotak air mineral, lembu 2 ekor dan uang tunai Rp. 15 jt, juga senantiasa menyumbangkan seekor lembu yang bobotnya cukup besar.
”Kami senantiasa mendo’akan Bupati sehat dan terus melanjutkan kepemimpinannya,” sebut Tuan Guru didampingi sejumlah jama’ah Thariqat yang mulai memadati perkampungan religius itu. Sekedar diketahui tidak saja pada saat HUL, akan tetapi pada setiap Idul Qurban, Ngogesa sejak menjabat Bupati selalu memberikan sumbangan lembu untuk para jama’ah dan masyarakat.
Selesai serah terima bantuan rombongan Bupati berbaur dengan Jama’ah Thariqat melaksanakan Sholat Dzuhur berjama’ah dan makan bersama, sebelum kembali ke Stabat Tuan Guru berpesan kepada Bupati Langkat itu untuk tidak gentar menghadapi banyaknya bermunculan orang-orang yang mengorbitkan dirinya sebagai bakal calon Bupati dengan berbagai janji-janji, ”Kami  selalu pantau Bupati dari media, ibarat pepatah melayu jangan karena terlihat mendung di langit kita tumpahkan air dalam tempayan” kata Tuan Guru Hasyim menggambarkan situasi yang sedang terjadi di masyarakat, yakni banyak bermunculan orang-orang yang berjanji bisa membawa perubahan bagi Langkat, padahal belum tentu apa yang telah dilakukan sosok Haji Ngogesa selama ini dalam membangun Langkat yang begitu peduli dan gemar berbagi dengan masyarakat kecil mampu untuk mereka ikuti.
Disela-sela acara tokoh masyarakat Sumut HA. Ghazali Syam yang turut hadir mengatakan bahwa  bantuan seperti ini tidak hanya kali ini saja dilakukan Haji Ngogesa tetapi telah berjalan setiap tahunnya bahkan jauh sebelum menjabat sebagai Bupati Langkat setiap tahunnya Haji Ngogesa dan keluarga kerap kali memberi bantuan pada pelaksanaan HUL dan Idul Adha di perkampungan Babussalam tersebut. (Khairul/Bond.DS)

Rapat Kordinasi  BNP2TKI, Dinas Sosial dan Transmigrasi

Aceh Tamiang, (Media TIPIKOR) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Provinsi Aceh yang bekerja sama dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tamiang  melaksanakan rapat koordinasi penempatan dan perlindungan TKI antar intansi terkait berlangsung di Hotel Morielisa Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang,selasa(26/3).
Peserta rapat koordinasi ini terdiri dari Kapolres Aceh Tamiang, Imigrasi Kota Langsa, DPRK Aceh Tamiang, Kabag Pemerintahan Aceh Tamiang, Kabag Ekonomi Aceh Tamiang, Dinsosnakertrans Aceh Tamiang, Dinas Perhubungan Aceh Tamiang, Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, KP2TSP Aceh Tamiang, Disnakermobduk Aceh Timur, Dinsosnakermobduk Kota Langsa, administrasi pelabuhan Kota Langsa, PPTKIS dan TKI sukses.
Basyarudin SH Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tamiang dalam sambutannya mengatakan secara nasional kondisi dan situasi ketenagakerjaan pasca otonomi daerah telah mengalami perubahan yang cukup mendasar. Perubahan yang terjadi mencakup nomenklatur, organisasi, personil maupun sistem pelayananan penempatan kerja.
Perubahan yang terjadi semakin bertambah besar dan menjadi tugas tambahan bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tamiang pada khususnya paca pemekaran Kabupaten Aceh Tamiang yang terjadi hampir 10 Tahun yang lalu,’ungkap Basyaruddin.
Lanjut Basyaruddin dalam program pemekaran telah menimbulkan dampak tersendiri bagi dunia ketenagakerjaan di Aceh Tamiang, ini terlihat dengan bertambahnya jumlah pekerja yang datang baik dari dalam maupun luar daerah. Hal Tersebut cenderung menimbulkan permasalahan tersendiri ,dimana sebagian besar pekerja yang datang ke Aceh Tamiang belum mengetahui mekanisme penempatan Tenaga Kerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Basyaruddin  merincikan menyangkut dengan pengiriman tenaga kerja ke Luar Negeri, masih ada perusahaan yang ingin mengirimkan tenaga kerja Aceh Tamiang di sektor Informal (PRT), padahal pemerintah Aceh sendiri berusaha mengirim Tenaga Kerja ke luar negeri pada sektor Formal(Terampil).
Dari jumlah pencari kerja yang tercatat di Aceh Tamiang didominasi oleh mereka yang memiliki tingkat pendidikan SLTA sederajat terbanyak 59,63%, sementara Diploma 15,58%, Sarjana  11,43%, dan SLTP sebanyak 7,72%  terendah SD sebanyak 5.6%. Melihat data statistik tadi, perlu menjadi kekhawairan kita yang harus segera dicari  solusinya,’kata Basyaruddin berharap.
Diakhir kata sambutannya Basyaruddin memberi support dengan diselenggarakannya rapat koordinasi dan konsultasi penempatan dan perlindungan TKI dengan harapan khusus di bidaang penempatan tenaga kerja ke luar negeri dapat memberi arah kebijakan yang jelas, artinya agar tidak terjadi lagi  MISSMATCH (ketidakcocokan) antara tenaga kerja yang di butuhkan di dunia ketenagaan kerjaan,’akhir Basyaruddin. (Yogi/Bond.DS)

Lagi-lagi Dana BOS Disalah Gunakan
Pengadaan Alat Musik Angklung Dituding Langgar Juknis


Tanjungbalai, (Media TIPIKOR) - Hasil Investigasi para maha siswa yang tergabung dalam Central Gerakan Mahasiswa TanjungBalai ( CGMI ) Terdiri dari Gerakan Peduli Rakyat( GPR), komisi Daerah Anti Korupsi (KODAR) dan Persatuan Mahasiswa Anti KKN ( PERMAK ).
Dari hasil Investigasi dibeberapa sekolah dapat disimpulkan bahwa Pengelolaan Dana Bos jelas melanggar PERMEN No 76 Tahun 2012.
Pengadaan Alat Musik Angklung oleh Dinas Pendidikan dianggap jelas-jelas telah Melanggar Sejumlah point-point dalam Permendiknas.
Dari Hasil temuan CGMT, dibeberapa sekolah SD dan SMP, Juli Syahputra Marpaung selaku Ketua Central Gerakan Mahasiswa Tanjung Balai menerangkan bahwa mereka telah melayangkan surat somasi kepada Dinas Pendidikan untuk mempertanyakan sejumlah persoalan menyangkut pengadaan alat Musik Angklung, yang dianggap janggal. Dalam surat tersebut kami meminta penjelasan secara tertulis kepada Dinas Pendidikan megenai masalah pengadaan Angklung.
Imbuh Juli lagi bahwa Pada tahun (2012) dilakukan pengadaan angklung dengan harga Rp 700.000 Sebanyak 18 Not/Set, kemudian diadakan kembali pada tahun 2013 dengan Anggaran Dana Bos seharga RP 3.500.000 /Set. “Hal ini Menjadi pertanyaan besar, sesuai Juknis Permen no.76 Tahun 2012 Bab v Point 8 larangan Penggunaan Dana Bos, Angka 10 yaitu membeli bahan atau peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran karena seharusnya hanya ada 13 Item”.
Selain itu, pembeliaan Angklung Menurut Juli tidak melalui rapat atau rembuk kepala Sekolah dan Komite, ditambah lagi tidak adanya kerja sama yang sinergis antara pihak Dinas Pendidikan dan Perangkat Sekolah sehingga menyebabkan pelanggaran terhadap Juknis dan Mengkangkangi Permen No 76  tahun 2012”. Sebutnya.
Dalam hal ini Pihak Kepala Sekolah diduga telah mendapat tekanan dari KADISDIK Untuk mengkondisikan pengadaan alat Musik Angklung. (Sukimin Sarbihi)

Arus Listrik Tidak Normal
Peralatan Elektronik Warga Rusak PLN Tutup Mata


Sinabang,  (Media TIPIKOR) - Warga Masyarakat Kecamatan Simeulu Tengah Kabupaten Simeulu Provinsi  Aceh,  mengeluh terhadap pelayanan PLN, karena arus listrik tidak normal sehingga mengakibatkan kerusakan pada  sejumlah perangkat elektronik warga.
Pada tanggal 8 Februari 2013 arus listrik di desa Lembaya dan desa Luan Surip tidak stabil, listrik mengalami hidup mati berulang kali, kondisi tersebut berlangsung dalam waktu seharian penuh.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa setempat kepada Media TIPIKOR “Kami  sebagai masyarakat sangat mengeluh dengan kondisi listrik yang sering mati hidup  tersebut,  dan kami berharap PLN bertanggung jawab atas kerugian kami disebabkan oleh arus listrik yang tidak stabil" kata warga dengan nada mengeluh.
Bahkan, menurut warga yang juga diketahui kepala desa, hingga hari ini kondisi tersebut belum normal. warga berharap PLN segera mengatasi masalah tersebut dan segera mengambil sikap.
Kepala Desa Lambaya dan Desa Luan Sorip telah mengirimkan siaran pers kepada media masa Selasa (26/3) untuk mengetuk hati nurani pimpinan PLN  “Untuk Maksud tersebut kami selaku kepala desa memohon kepada PLN untuk memberi ganti rugi atas kerusakan Alat elektronik warga” kata kepala desa Lambaya didampingi Kepala desa Luan Sorip.
Terkait hal yang menimpa warga tersebut kami dari Media TIPIKOR mencoba konfirmasi kordinator PLN kampung air Samsul Rizal prihal kerusakan tersebut, namun Samsul Rizal hanya menjawab dengan alasan yang tidak masuk akal  “ kerusakan disebabkan karena banyak kadar garam” kata Samsul.
“Kalau itu alasasnnya kenapa Daerah lain tidak mengalami kerusakan, padahal Pulau Simeulu relatip dikelilingi laut tapi kenapa hanya Desa Lambaya dan Desa Luan Sorip yang sering mengalami kelebihan kadar garam? Dengan demikian alasan Sodara Samsul terkesan mengada-ngada”  kata warga dengan kesal.
Sementara itu Kepala PLN Siswanto melalui hand phone mengatakan “ itu adalah musibah”. (Azmi/Bond.DS)

Gedung SD Negeri  08 Rambang  kuang, Tidak Layak Pakai
 
Ogan Ilir, (Media  TIPIKOR) - Gedung Seoklah SD Negeri  08 Rambang  kuang  yang terletak  di jalan  pertamina   Desa  Tanjung Bulan  Kecamatan  Rambang  Kuang  Kabupaten  Ogan  Ilir, sangat memperihatinkan.
bermula  diketahui  ketika Media TIPIKOR menjelajahi  koridor kawasan  Rambang kuang  pada hari Rabu 13/3, sekitar pukul 10.00 wib.
Kondisi  material  bangunan telah  rapuh  dan hancur, sangat mengkhawatirkan  karena cenderung dapat menimbulkan bahaya bagi  pelajar maupun  pengajar  disekolah  tersebut.
Ketika dikonfirmasi dengan  beberapa  orang  tua  murid, menyebutkan  bahwa selama ini  mereka  merasa  was-was melihat anak mereka sedang belajar di ruangan  tersebut  terancam terkena musibah bila saja bahan  bangunan terjatuh dan menimpa  anak-anak.
Pihak  pengajar sekolah, mengatakan tidak  bisa berbicara  terlalu jauh  karena  kapasitas mereka hanya sebagai  pengajar  saja, “semua urusan  mengenai pengelolaan  dana  BOS ada di kepala  sekolah”,  ujar salah seorang pengajar.
Hingga berita ini di muat, Kepala Sekolah belum dapat di konfirmasi terkait hal bangunan sekolah SDN  08 Rambang  kuang  yang  sudah tidak layak pakai. (BDR/Bond.DS)

0 comments:

Post a Comment

 
Free Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design