Proyek Jalan
Setapak Menuju SD Negeri No. 010026
di Tanjung Balai Tidak
Terealisasi
Tanjungbalai
(Media TIPIKOR) - Proyek Jalan setapak yang terletak di Dusun II, Desa Sei Kepayang Kiri, Kecamatam Sei
Kepayang Barat, Kabupaten Asahan persisnya menuju ke
Sekolah Dasar (SD) Negeri Nomor 010026, yang sumber dananya
berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2011 yang lalu
sebesar Rp 80.000.000,- ternyata pekerjaan proyek ini tidak terealisasi.
Pasalnya, menurut pantauan wartawan di lapangan, pada hari Rabu (18/4), jelas jalan
yang dimaksud sama sekali tidak terlihat ada proyek di
jalan tersebut, karena kondisi jalan sepuluh tahun yang
lalu pun sama seperti sekarang ini, tidak ada tanda – tanda pembangunan disana
seperti plank proyek, batu padas, batu bata, batu sprit, pasir dan lain
sebagainya yang menumpuk di
lokasi itu.
Sementara ini
sudah tahun 2012 kapan lagi mau dikerjakan proyek tersebut, sementara
masyarakat, banyak yang tinggal disana, begitu juga siswa / i mulai dari
tingkat SD, SMP Negri I, SMA Negeri I, kantor
KUA pun ada disana, semuanya
melintasi jalan
tersebut.
Melihat itu masyarakat sangat menyesali Pemkab Asahan yang dipinpin oleh Drs H Taufan
Gama Simatupang M.AP, sepatutnya pemerintah memproitaskan pembangunan
imfrastruktur, karena jalan adalah merupakan urat nadi bagi masyarakat setempat.
Salah seorang siswa ketika dihubungi
wartawan di sela – sela kesibukannya berjualan di lokasi yang berlumpur mengatakan selama sebelas tahun dari mulai duduk
di bangku SD, SMP hingga sekarang ini
sudah duduk dibangku SMA kelas II belum pernah ada perbaikan jalan ini.
Sementara itu Herman Litbang dibidang lingkungan hidup pada Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Lembaga Pemantau Pengelolaan Keuangan dan Harta Negara (LP2KHN) Sumatera Utara ketika
dihubungi wartawan di meja tugasnya, Kamis (19/4) mengatakan, sangat
menyesalkan kinerja Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang M.AP, karena
tidak ada perobahannya dengan kepemimpinan Almahrum Drs H Risuddin yang tidak
mau tau dengan kondisi jalan di daerah Kecamatan Sei Kepayang. Bahkan kali ini tambah parah lagi proyeknya sudah dianggarkan tahun 2011,
namun pihak rekanan bersama Dinas PU terkait tidak merealisasikan
pembangunannya alias diduga difiktifkan.
Harapan Herman dengan kejadian ini semoga pihak Kejaksaan Negeri segera melakukan pengusutan anggaran proyek ini, karena pembangunannya
tidak kelihatan sama sekali.(Str)
Bupati Diminta
Sosialisasikan Dana BOS
Panyabungan
(Media TIPIKOR) - Bupati Mandailing Natal, HM Hidayat Batubara didesak
untuk mensosialisasikan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk tingkat
SLTA serta bantuan bagi pelajar yang masuk ke perguruan tinggi yang ditampung
di APBD Madina tahun 2012.
Sebab, pasca pengesahan APBD, masyarakat luas belum banyak mengetahui
kebijakan di sektor pendidikan tersebut. Program ini merupakan salah satu
kebijakan bupati sebagai implementasi dari visi misi pendidikan gratis di
Mandailing Natal. “Sudah saatnya bupati mensosialisasikan kepada publik bahwa
ada dana untuk program semacam BOS di tingkat SLTA, serta bantuan bagi pelajar
yang berhasil masuk ke perguruan tinggi,” sebut Sutan Mangkutur, pamerhati
Madina, Selasa (23/4).
Bupati Madina, HM Hidayat Batubara |
Sutan menyatakan, program pendidikan gratis, terimplementasi pada program
pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SLTA yang selama ini tidak
tercakup dalam program nasional BOS, karena program BOS nasional cakupannya
hanya pada tingkat SD/MI dan SMP/MTs.
Sebagai Follow Up dari program tersebut, diprogramkan juga pemberian
bantuan beasiswa bagi alumni SLTA Mandailing Natal yang berhasil menembus
perguruan tinggi. Dana yang dianggarkan untuk ini sebesar 8,5 milyar rupiah
yang diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan tingkat SLTA, yang
nantinya akan ditandai oleh meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) dan
Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SLTA, kemudian diharapkan akan dapat
meningkatkan jumlah alumni SLTA yang berhasil masuk pada perguruan tinggi
negeri.
Pengalokasian dana yang besar ini diharapkan akan berkorelasi positif pada
angka kelulusan di perguruan tinggi negeri. (Sur)
Demo Mahasiswa Tuntut Biaya Pendidikan Murah
Medan
(Media TIPIKOR) - Sejumlah Mahasiswa yang bergabung dalam Serikat Mahasiswa melakukan aksi unjukrasa/demo dan teateritikal di
bundaran SIB, depan
Golden Jalan
Gatot Subroto, Medan
Petisah, Rabu
(25/4), yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas di seputaran
jalan tersebut.
Mahasiswa ujukrasa di bundaran, Jalan Gatot Subroto, Medan, Rabu (25/4/12) |
Dalam demo tersebut mahasiswa menuntut agar biaya
pendidikan dapat dijangkau masyarakat kalangan bawah dari awal mengecap hingga
ke perguruan
tinggi. Mereka juga menggrubis tentang anggaran pendidikan yang selama ini
tidak pernah tepat sasaran. Pendidikan yang seharusnya gratis dan murah,
sekarang menjadi komersil dan mahal.
“Kami ingin menyuarakan hati rakyat, bahwa selama ini
banyak yang belum terselesaikan oleh pemerintah. Kinerja pemerintah sangat
lambat dan banyak korupsi yang dilakukan yang akhirnya pendidikan menjadi
komersil alias mahal,” ungkap
seorang mahasiswa yang mengaku sebagai koordinator demo pada media ini.
Pendidikan yang seharusnya bisa dirasakan bagi seluruh
lapisan rakyat, kini hanya bisa di rasakan oleh kalangan yang mampu. Apalagi
dana pendidikan yang dianggarkan pemerintah dalam BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tidak tepat sasaran. Malah
menjadi suatu bahan proyek bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. “Kita meminta agar pemerintah membenahi diri untuk dapat
mengontrol kinerja yang selama ini banyak ngawurnya dari pada benernya,” kata
seorang mahasiswa yang ikut dalam unjuk rasa tersebut.
Selain menuntut hal pendidikan, terlihat dalam pantauan
media ini, bertuliskan untuk menghentikan represivitas-represivitas tindakan
kekerasan TNI/POLRI terhadap rakyat dan kembalikan hak-hak atas tanah rakyat. (RO3/SBR)
KPK Periksa 4 Orang Saksi
Pekanbaru
(Media TIPIKOR) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan
pemeriksaan terhadap saksi kasus suap revisi perda Nomor 6 Tahun
2010 tentang penahanan dana pembangunan lapangan tembak untuk PON.
Juru bicara KPK Johan Budi ketika dikonfirmasi Media
TIPIKOR, mengatakan ada empat saksi yang akan diminta keterangannya, namun
belum merinci nama-nama saksi yang akan di periksa. Soal siapa saja yang
diperiksa belum dapat datanya dari Tim Penyelidik KPK yang ngepos di Pekanbaru kata Johan Budi.
Sampai
saat ini KPK masih menetapkan empat tersangka dalam kasus tersebut masng-masing
dua anggota DPRD Riau, Faisal Aswan dan M.Dunir, tersangka lainnya pegawai Dispora Riau Eka Darma Saputra dan karyawan PT
Pembangunan Perumahan, Rahmad
Denny Indrayan.
Sedangkan mereka
yang diminta keterangannya dari DPRD Riau, yaitu Roem
Zein,Taufan Andoso yakin, Zulpanheri, Hj Sirwani Bibra,
H Adrian Ali, Ramli Sanur, Johar Firdaus, AB Purba. Dari
kalangan eksekutif, Kadispora Riau, Lukman Abbas, Sekretaris Dispora, Rifai Yasib, Kepala Biro Hukum Pemprov
Riau , Kasia Rudin, Kepala
BAPPEDA Riau, Drs M Ramli
Wahid dan sejumlah karyawan lapangan tembak juga tidak luput dari pemeriksaan
KPK. (Ben)
DPD Partai Golkar Kota P Sidimpuan Verifikasi Administrasi Berkas Balon Walikota/Wakil Walikota
Padangsidimpuan (Media TIPIKOR) - Tim
verifikasi Partai Golkar Padangsidimpuan telah melaksanakan tugasnya memeriksa
kelengkapan berkas persyaratan pendaftaran bakal calon Walikota dan
WakilWalikota Padangsidimpuan priode 2013-2018 secara administratif. Dan
sekalian menutup pendaftaran yang disusun Partai Golkar sesuai jadwal
(Rabu18Mei2012).
Nominasi
7 nama dengan hasil verifikasi semua memenuhi kelengkapan administrasi yakni :
Drs.H. Ahmad Buchori Siregar MM , Andar Amin Harahap, Ir H Chaidir Ritonga MM, Edi Syahputra Rangkuti,
SE, Muhammad Akhirun Piliang, Muhammad Isnandar Nasution, S.Sos, H.Rahmat
Nasution, S.Sos.
Dari
ketujuh putra terbaik yang berdedikasi tinggi ini, tiga orang bakal calon
adalah kader teruji dari Partai Golkar : Ir H Chaidir Ritonga MM , H Rahmat Nasution, S.Sos dan Muhammad Akhirun
Piliang.
Ketika
menjawab wartawan tentang komunikasi dengan partai lain Ketua Partai Golkar
Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution SH didampingi Sekretaris Partai Golkar
Padangsidimpuan Siswan Siswanto, SH yang juga sebagai Ketua Tim Administratif
Berkas, bersama anggota tim Nasruddin Nasution, Purnama Harahap, S.Sos, Syaiful
Bachri Siregar, dan Mara Pardamean Nasution. Bahwasanya Partai Golkar
telah mengadakan Bargaining dan lobi-lobi dengan partai lain dan dengan calon
masing-masing Partai.
Bisa
saja bakal calon Walikota dari Golkar boleh jadi WakilWalikota. Demikian juga
sebaliknya boleh diusung dari Partai lain, ucap Irsan. Kita dari Partai Golkar
sudah memulai dari tahapan-tahapan secara terbuka sesuai juklak yang dilakukan
Partai Golkar dan jadwal yang disusun untuk memvrefikasi administrasi semua berkas
yang mencalonkan dengan pola pemdaftaran secara personal dan tidak berpasangan.
Semua
bakal calon yang direkomendasikan oleh tim Verifikasi harus wajib masuk dalam
daftar yang juga maksudnya mengantisipasi konflik ditubuh internal Partai
Golkar. Sesuai yang diatur juklak semua berkas dikirimkan ke DPP yang
selanjutnya bekerjasama dengan lembaga survey dan bertanya kepada masyarakat
Kota Padangsidimpuan dari hasil respon masyarakat dimana yang didukung
masyarakat Kota Padangsidimpuan yang nantinya jadi alat ukur sebagai calon
Walikota-WakilWalikota. Kita berharap hasil survey lebih cepat lebih
baik, ujar Irsan. (SG)
Wagub Sumsel Diperiksa,
Diduga Korupsi Bansos Ormas
Sumsel
(Media TIPIKOR) - Guna
melengkapi pemeriksaan kasus dugaan korupsi bantuan sosial organisasi ke
masyarakat(Bansos Ormas) Kabupaten Oku tahun 2008 senilai Rp 29 miliar dengan
tersangka pelaku mantan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Oku, Ir Syamsir Jalil dan mantan Kabag
Perlengkapan Kabupaten Oku Sugeng dalam pemeriksaan lanjutan melibatkan Wakil
Gubernur Sumatra Selatan, H Eddy Yusuf,SH, MH.
Dia
sebagai saksi dari kasus korupsi tersebut setelah surat izin dari Presiden RI
turun Februari 2012 lalu. Pemeriksaan terhadap Wakil Gubernur H Eddy Yusuf SH,
MM merupakan pemeriksaan untuk pertama kalinya.
Kedudukan
Eddy dalam penyelidikan adalah sebagai saksi dimana pada saat perbuatan korupsi
di lakukan Ir Syamsir Jalil dan Sugeng.
Kedudukan Eddy adalah sebagai Bupati Oku Induk.
Pada
saat itu hasil penyelidikan Subdit III Tipikor Ditres Karimum Polda Sumsel
menyebutkan Bansos Ormas tersebut sebesar Rp 13 miliar, dari dana tersebut
diselewengkan secara berjamaah. Pemeriksaan ini dibenarkan oleh Kabid Humas
Polda Sumsel AKBP R Djarot Palakova.
Pemeriksaan
ini digunakan untuk melengkapi berkas dari ke dua tersangka karena berkasnya
belum lengkap dan masih membutuhkan pemeriksaan terhadap saksi lain untuk
melengkapi berkas tersebut, harus menambah saksi saksi lagi, ujarnya. Wagub
Sumsel diperiksa di ruangan Deviacita
Polda Sumsel dan didamping langsung Kasubdit III Tipikor AKBP Deny p Putro.
Dalam
pemeriksaan wagub diajukan berbagai macam pertanyaan seputar kasus tersebut,
dia meninggalkan ruangan pemeriksaan
setelah makan siang. Ketika di konfirmasi wagub sedang tidak ada di ruangannya.
Ketika dikonfirmasi protokol, Richard mengatakan belum menerima informasi pasti
terkait pemeriksaan wagub. “Saya belum bisa berkomentar banyak, “tuturnya. (suparman)
0 comments:
Post a Comment