Basyrah
Akhirnya Di Tangkap Setelah 3 Pekan Buron
Medan, (Media TIPIKOR)
Sekitar
tiga pekan melarikan diri sebagai tersangka korupsi, akhirnya mantan Bupati
Padang Lawas (Palas) Basyrah Lubis berhasil ditangkap petugas Subdit
III/Tipikor Direktorat Res kriminal
Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sumut.
Dia
ditangkap dalam keadaan terbaring lemas akibat sakit yang dialaminya, di Rumah
Sakit Tiongn Jakarta Pusat, Minggu (3/2). Guna proses penyidikan dan penahanan,
hari ini penyidik membawa tersangka ke Mapolda Sumut. “Senin berangkat dari
Jakarta jam 09.00 dan tiba di Medan Selasa sekitar pukul 11.00 WIB. Tapi
melihat kondisinya dan mendapat izin dari dokter yang menangani Basyrah Lubis
untuk dibawa ke Medan,” ujar Direktur Reskrimsus Polda Sumut, Kombes Pol Sadono
Budi Nugroho, Senin (4/2).
Dibeberkan
Sadono, keberadaan tersangka dugaan korupsi proyek multiyears senilai Rp6
miliar tersebut diketahui pada Sabtu (2/2) kemarin. Setelah mendapatkan
informasi keberadaan Basyrah Lubis, polisi tidak mau tersangka korupsi ini
melarikan diri kembali, petugas pun
melakukan menangkapan Minggu (3/2).
Berdasarkan
keterangan tim medis, Basyrah Lubis dirawat karena menderita penyakit
hipertensi. “Rumah sakit itu berada dekat Polres Jakarta Pusat dan kita
berhasil mengetahui keberadaan tersangka setelah melakukan penyelidikan dibantu
kepolisian setempat, kemudian saya langsung instruksi anggota untuk melakukan
penangkapan disertai surat penangkapan dirinya (Basyrah Lubis, Red),” terang
Sadono.
Pelarian
Basyrah Lubis menjadi buronan Polda Sumut karena setelah diperiksa sebagai
tersangka mengaku sakit, kemudian meminta izin, akhirnya dimanfaat Basyrah
Lubis berobat sekaligus melarikan diri dari kejaran polisi.
Sebelumnya,
Sadono menegaskan, pihaknya akan segera melakukan penahanan jika sudah berhasil
meringkus mantan Bupati Palas tersebut, karena sempat ‘kabur’ setelah dua kali
menjalani pemeriksaan. Untuk menghalangi upaya melarikan diri tersangka,
penyidik juga telah mengajukan pencekalan terhadap Basyrah Lubis. “Sudah, kita
sudah mengajukan pencekalan kepada pihak Imigrasi,” kata Sadono.
Untuk
diketahui, Mantan Bupati Palas Basyrah Lubis ditetapkan sebagai tersangka kasus
dugaan korupsi proyek multi years bernilai Rp 6 miliar dari APBD Palas TA 2009.
Selain dia, ada empat tersangka lain, yakni Ketua DPRD Palas HM Ridho Harahap,
mantan Kadis PU Chairul Windu (ditahan), Abdul Hamid Nasution menjabat sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Paruhum Daulay sebagai Bendahara Umum Daerah
(BUD).
Selain,
Proyek multi years senilai Rp 6 miliar itu berasal dari Dana Alokasi Khusus dan
Dana Alokasi Umum (DAK/DAU) Tahun Anggaran (TA) 2009 di Pemkab Palas, antara
lain pembangunan prasarana perkantoran (proyek multi years) yang dibangun di
atas tanah seluas 5 hektare.
Berdasarkan
hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumut, kerugian
negara sebesar Rp6.048.827.227,73. Selain itu, ada temuan pembayaran alat berat
untuk proyek tersebut juga masih nunggak.
Lanjutnya,
Sadono mengatakan untuk Ketua DPRD Palas
HM Ridho Harahap akan juga dilakukan pemeriksaan setelah Basyrah Lubis diboyong
dari Jakarta Pusat Ke Malpoda Sumut.”Untuk ketua DPRD-nya, menunggu hasil
keterangan Basyrah lubis, baru kita kembangi ke DPRD-nya,” pungkasnya. (MS
MTip)*
Robert
Ketaren : Saya Tumbal Dalam Kasus Pengoplosan Tersebut
Medan, (Media TIPIKOR)
Setelah
berlalu sebulan lebih, Robert Ketaren, yang terjerat kasus pengoplosan gas elpiji
dari tabung 3 kg ke 12 kg, angkat bicara. Dia merasa telah dikorbankan dalam
perkara ini. Bahkan selama dia ditahan Poldasu, Robert mengaku tak pernah
diberi hak untuk berbicara kepada publik.
“Kenapa
malah saya yang dijadikan tersangka dan ditahan? Seharusnya kan Remon Pinem dan
kawan-kawannya pengoplos itu. Memang saya dirut PT JNS. Tapi saya tidak tahu
menahu apa yang dilakukan Remon. Karena saya tidak pernah datang lagi ke
gudang. Dan usaha itu bukan saya yang kerjakan,” katanya. Dia menjelaskan, dirinya
dikorbankan karena polisi tidak bisa menangkap para pelakunya. Dia menyesalkan
isu yang dibuat pihak Krimsus Poldasu yang terkesan dibesar-besarkan di media.
Berikut
duduk persoalan itu versi Robert? PT JNS yang dipimpinnya punya banyak proyek
di Kota Medan. Salah satunya berencana membuka agen gas elpiji. Namun karena
tidak kunjung mendapat izin, dia lalu menyewakan tabung gas yang sudah dia
beli, termasuk mengontrakkan kembali gudang milik PTPN 2 Kebun Bekala yang dia
sewa kepada Remon Pinem.
“Karena
tidak dapat izin dari Pertamina, saya kembali ke Jakarta dan fokus kepada
kontraktor di Siantar dan Medan. Sedangkan tabung gas dan gudang sudah saya
sewakan ke Remon. Ada buktinya kok saya sewakan itu. Karena ada kontrak surat
perjanjian kami buat. Jadi dari mana saya dituduh mengoplos? Hanya karena tidak
bisa menangkap Remon, jadi saya yang ditumbalkan,” kesalnya lagi.
Sedangkan
soal statusnya yang dijadikan DPO, Robert kembali berang. Katanya, pada 13
September 2012, dia dipanggil menjadi saksi. Dia bahkan mengaku datang 5 kali
ke Mapoldasu pasca kasus itu diperiksa penyidik.
Meskipun
tak terima dijadikan tersangka, Robert juga mengaku datang saat dipanggil.
“Harusnya yang tersangka pengoplos Remon cs. Tapi begitu pun sebagai warga
negara yang baik, saya datang di panggilan 1. Kalau panggilan 2 dan 3, saya
tidak datang karena ada kerjaan di depok. Lagian istri juga hamil tua. Begitu
pun saya SMS kok penyidik, Dir Krimsus dan Humas Poldasu,” ketusnya.
Lanjutnya,
waktu istrinya melahirkan, Robert juga melayangkan SMS ke Dir Krimsus, serta
telepon. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk niat baik. “Kalau saya melarikan
diri, ngapain layangkan SMS dan telepon? Jadi sudah ada scenario semua ini,”
keluh Robert.
Karena
itu pula, Robert menyesalkan sikap polisi yang berlebihan. Tepatnya pada 29
Desember 2012, rumahnya yang di Depok didatangi banyak polisi dari Poldasu.
Waktu ditanya, petugas mengaku mau membawanya ke Polres Depok. Namun ternyata
dia malah diboyong ke Bandara Cengkareng dan diterbangkan ke Medan.
“Dari
situ saya tidak bisa berhubungan dengan keluaga. HP dipegang sama polisi yang
nangkap. Tak dikasih nelepon. Keluarga sampai ketakutan karena mereka tak tahu
dimana keberadaan saya. Lagian banyak kasus pengoplosan gas gak seperti ini
diblow up di media. Saya bukan pengusaha gas, bukan pengoplos, bukan pengedar
narkoba, bukan teroris. Tapi kok begitu cara menangkap saya? Cukup 1 orang
polisi, kalau memang saya mau ditangkap. Luar biasa isu yang diciptakan pihak
Krimsus Poldasu. Sampai-sampai saya belum sempat pamit sama istri dan anak yang
baru berusia 10 hari,” sedihnya seraya berharap dirinya segera dibebaskan
karena tidak bersalah.
Sekedar
mengingatkan, penyidik Subdit I Indag (Perindustrian dan Perdagangan) Reserse
Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Sumut menetapkan Robert Ketaren sebagai
tersangka kasus pengoplosan gas elpiji. Dia ditangkap dan tiba di Medan pada 30
Desember 2012. (MS MTip)*
RAPBD
2013 Nias Selatan Belum Di Sahkan DPRD
Nias Selatan (Media TIPIKOR)
Belum
disahkannya Perda APBD 2013 tersebut karena ada perbedaan sikap terkait mata
anggaran, antara yang diajukan Pemkab dan yang diusulkan DPRD. Salah satu mata
anggaran yang ditolak DPRD adalah anggaran untuk pembelian mobil dinas bupati
yang baru, yang mencapai Rp 1,5 miliar. DPRD ingin mata anggaran itu dihapus
karena dinilai tidak mendesak. Walaupun Pemkab telah sepakat menghapusnya akan
tetap memasukkan mata anggaran itu.
Pengadaan
alat-alat angkutan darat bermotor jeep 1 (satu) unit dengan harga Rp 1,5 miliar
dihapus karena kendaraan mobil dinas jabatan Bupati saat ini masih sangat layak
pakai yang pengadaannya tahun 2010 yang
lalu, dan bukan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak,” ujar Wakil Ketua
DPRD Nisel Sozanolo Ndruru.
Lima
mata anggaran lain yang diminta DPRD agar dihapuskan adalah untuk:
1.
Jasa Konsultan Penelitian dan perencanaan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) sebesar Rp. 3,982 miliar. Alasannya, kegiatan/anggaran itu tidak pernah
dibahas dan anggaran pembangunan RSUDnya sendiri belum tersedia.
2.
Belanja Makan + minum Rumah Tangga kepalaa daerah dan wakil kepala daerah
sebesar Rp 1 miliar diciutkan menjadi Rp 500 juta demi efisiensi anggaran.
3.
Pengadaan tanah dengan biaya Rp 25 miliar dihapus karena peruntukannya tidak
jelas. Selain itu, kegiatan tersebut dinilai sangat rentan dengan penyelewengan
dan bukan kebutuhan masyarakat yang mendesak.
4.
Anggaran Lawyer Pemkab Nisel sebesar Rp 270 juta.
5.
Penyertaan modal permanen pada BUMD sebesar Rp 25 miliar tapi ditunda
penganggarannya karena penjelasann anggarannya sebesar Rp 15 miliar sudah ada
pada APBD TA 2012.
Pihak
eksekutif tidak memiliki itikad baik untuk memenuhinya, bahkan memaksakan DPRD
untuk menyetujui saja kegiatan dan alokasi anggaran tersebut. Namun pimpinan
dan Badan Anggaran tetap konsisten pada sikap politik lembaga DPRD untuk memperjuangkan
kepentingan masyarakat yang lebih kongkrit dan mendesak.
RAPBD
2013 sudah diparipurnakan pada 3 November 2012 namun tidak disahkan menjadi
Perda APBD paska hasil evaluasi oleh Gubsu dalam Keputusan Gubsu No.
188.44/779/KPTS/2012 tanggal 21 Desember 2012, tentang hasil evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten Nisel tentang APBD TA.2013 dan Rancangan Peraturan
Bupati Nisel tentang APBD TA.2013. Badan Anggaran DPRD dan TAPD Nisel melakukan
rapat dengan agenda penyesuaian dan penyempurnaan Hasil Evaluasi Gubernur Sumut
atas Ranperda APBD dan Ranperbup tentang APBD TA.2013 sebagai tindaklanjut
Keputusan Gubernur Sumut No.188.44/779/KPTS/2012. Rapat di Gedung DPRD Nisel
tersebut dihadiri 11 (sebelas) orang pimpinan dan anggota Badan Anggaran DPRD
dan 6 (Enam) orang TAPD yang di Pimpin oleh Sekda Nisel.
Hasil
rapat tersebut menghasilkan beberapa poin, yakni penyempurnaan kegiatan dengan
alasan rasional, realistis dan objektif berdasarkan urgensi dan prioritas
pembangunan untuk kepentingan masyarakat Nisel. Hasilnya adalah penghapusan
enam mata anggaran seperti disebut di atas. Sesuai hasil rapat tersebut, TAPD
Nisel diberi kesempatan menyempurnakan draf Ranperda tersebut sesuai hasil
kesepakatan dengan menghilangkan enam mata anggaran tersebut. Selanjutnya,
penyempurnaan itu akan disahkan pada 14 Januari 2013. (Supratman MTip)*
Pisah
Sambut Dandim 0204 Deli Serdang
Lubuk Pakam, (Media TIPIKOR)
Acara pisah sambut
Dandim 0204 Deli Serdang
berlangsung larut dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan,
dengan melepas Dandim 0204 DS yang lama Letkol ARH
Wawik Dwinanto Ssos Msi dan menyambut Dandim yang baru Letkol ARH Syaepul Mukti Ginanjar S.IP, sekaligus Bupati Deli
Serdang Drs H Amri Tambunan bersama Wabup H Zainuddin Mars didampingi
Ketua TP PKK Nya Anita Amri Tambunan
memakaikan seperangkat pakaian
Melayu pertanda kebesaran hati Masyarakat
menerimanya sebagai Warga Kabupaten Deli Serdang. Kamis malam (17/1) di
Balairung Pemkab Deli Serdang, Lubuk Pakam.
Dandim 0204 DS yang lama Letkol ARH Wawik Dwinanto Ssos Msi beserta isteri yang
telah bertugas di Deli
Serdang selama dua tahun
12 hari menyampaikan kata-kata perpisahan sebelum berangkat menuju
tugas yang baru sebagai Kasi personil di Korem
Kepulauan Riau. Tentu sangat bersyukur
dengan mendapatkan modal
pengalaman di Kabupaten Deli Serdang
berkat dukungan sang panutan
Bupati Drs H Amri Tambunan yang
mengandalkan pola kebersamaan
untuk membangun Deli Serdang .
Berbagai sarana komunikasi juga terbina di daerah ini yang
dirasakan cukup efektif
mendukung pelaksanaan tugas seperti
dengan terbangunnya kegiatan
komunikasi sosial komunitas
trail bernama X trim
yang lagi digandrungi pengendara
roda dua juga pantas diucapkan terimakasih.
Demikian
juga Dandim 0204 DS yang baru Letkol ARH
Syaepul Mukti Ginanjar S.IP. dalam perkenalannya menjelaskan bahwa sebelumnya bertugas sebagai Danyon Arhanudse 11/BS Kodam I/BB. Merasa
haru ,gembira dengan sambutan
hangat dari masyarakat Deli
Serdang pertanda dirinya telah
menjadi bagian dari warga Kabupaten Deli Serdang yang tentu menjadi pendorong semangat untuk
mengemban tugas turut meneruskan
keberhasilan yang telah
terlaksana di Kabupaten Deli
Serdang ini.
Bupati Deli Serdang Drs H Amri Tambunan dalam sambutannya mengatakan bahwa
mutasi ini merupakan panggilan
tugas pengabdian kepada bangsa dan
Negara,bagi kita belumlah dikatakan
berpisah karena masih di wilayah
Republik Indonesia . tentu dengan pengalaman akan menjadi modal dan kekuatan
di tempat tugas yang baru,
panggilan tugas ini harus dimaknai sebagai kepercayaan untuk
mengabdi menuju kepada yang lebih baik lagi .
Atas
nama masyarakat, Bupati mengucapkan
selamat datang kepada Dandim 0204 yang
baru dan selamat bertugas di
Deli Serdang ,Pak Syaepul sudah menjadi bagian dari warga Deli Serdang
karenanya mari bahu membahu
bergandeng tangan untuk membangun daerah
ini, karena kedepan kita dihadapkan
dengan berbagai tuntutan kebutuhan
masyarakat , serta merespun berbagai
pendapat masyarakat sejalan
dengan kebebasan mengeluarkan pendapat
di era reformasi ini .
Bupati Deli Serdang Lepas Peneliti Muda Fialdy Ke Taiwan
Lubuk Pakam, (Media TIPIKOR)
Bupati
Deli Serdang Drs H Amri Tambunan
didampingi Asisten I H Syafrullah Ssos MAP bersama Kadis
Pendidikan dan Olah Raga Hj Sadah Lubis Spd MAP. Kamis (17/1) di ruang kerja Bupati Deli
Serdang, Lubuk Pakam , melepas kembali Fiadly J Pattiradjaware pelajar kelas
III SMP Chandra Kesuma Kecamatan Percut
Sei Tuan untuk mengikuti Lomba
Young Scientist ( peneliti muda
) innovasi riset di
Negara Taiwan 29 januari 2013
mendatang.
Fiadly anak kandung dari pasangan Egi Pattiradjaware SH dan ibu drg Annita,
yang mendapinginya mengatakan
Diadly baru lulus seleksi
sebagai peneliti muda bersama teman sekelasnya Wenny ini
yang diselenggarakan Instute Surya Jakarta baru-baru ini, dengan hasil penelitian berupa
bahan kulit apel dijadikan sebagai obat
anti biotik, dimana lomba yang
bertarap internasional yang akan
diikutinya nanti merupakan
lomba yang ketigakalinya.
Dijelaskan bahwa pada
tahun 2011 yang lalu di Moscou, Russia juga berupa riset berjudul Eco
Friendly paper meneliti bahan baku
untuk kertas dari bahan pisang
yang menjadi pemenang spesial
award untuk best presentation skill, kemudian pada tahun 2012 juga mengikuti lomba riset
di Belanda .
Bupati
Deli Serdang Drs H Amri Tambunan
merasa haru dan bangga dengan
perestasi yang diraih
anak-anak dari Kabupaten Deli Serdang,
yang memang menjadi perhatian khusus dan
prioritas pembangunan bagi
kemajuan pendidikan di daerah ini, sekaligus beliau memberi motivasi agar penelitian ini terus
dikembangkan sehingga kekayaan
alam termasuk tumbuh-tumbuhan yang
ada di daerah ini dapat
dimanfaatkan bagi peningkatan kesehatan masyarakat,
karena akhir-akhir ini banyak
bermunculan penyakit yang meresahkan.
Fialdy
sebagai peneliti muda menyampaikan terimakasih kepada pemkab Deli
Serdang melalui pak Bupati Drs H Amri
Tambunan yang secara terus menerus
memberi perhatian kepada mereka selaku
peneliti muda, tentu akan menjadi
motivasi bagi seluruh generasi muda untuk gemar melakukan
penelitian karena wadah ini memang sudah
di fasilitasi oleh pemerintah
melaui Instute Surya Jakarta
dan beberapa perguruan tinggi lainnya. (A Donal MTip)*
Rumah
Jenderal Polisi di Ngaliyan di Satroni Pencuri
Semarang, (Media TIPIKOR)
Sebuah
rumah milik perwira tinggi Mabes Polri, yakni Brigadir Jenderal Hendrawan Jalan
Beringin Nomor 23, Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Semarang dibobol
kawanan pencuri.
Berdasarkan
informasi yang diperoleh di Semarang, Senin bahwa pencurian di rumah mewah dua
lantai yang dihuni enam orang itu diketahui 04.15 WIB.
Kapolsek
Ngaliyan Kompol Slamet saat dikonfirmasi menjelaskan jika pencurian ini
diketahui pertama kali oleh salah seorang anak pemilik rumah yang bernama Hendi
Widiatama (25).
"Saat
bangun tidur di kamar di lantai dua, saksi Hendi mengetahui jika dompetnya
sudah tidak berada di tempatnya dan setelah dilakukan pencarian ternyata
diketahui ada beberapa barang lain yang juga hilang," katanya.
Mengetahui
ada barang-barang yang hilang tersebut, saksi kemudian melaporkan ke kepolisian
agar bisa ditindak lanjuti, Pihak Kepolisian Ngaliyan langsung memasang Police
Line guna melakukan penyelidikan
Barang-barang
yang dibawa kabur pencuri berupa sejumlah uang dan kartu identitas, empat unit
telepon seluler serta dua komputer jinjing.
Selain
melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi, anggota Polsek
Ngaliyan juga mencari sidik jari pelaku yang kemungkinan menempel di jendela
dan pintu.
Terkait
Alih Fungsi Hutan Bakau
Masyarakat pulau
sembilan Pangkalan Susu Mengadu Ke DPRD Langkat
Langkat, (Media TIPIKOR)
Perambahan
hutan akhir-akhir ini diwilayah kabupaten Langkat telah sampai titik yang
sangat mengkhawatirkan baik didaerah daratan pegunungan, yang termasuk kawasan
hutan lindung hingga sampai daerah pesisir pantai yang termasuk daerah kawasan
hutan mangruve.
Masyarakat
Pulau Sembilan kecamatan Pangkalan Susu yang tergabung dengan pengurus dan
anggota Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Nelayan Tani Indonesia (DPD PNTI) mendatangi
gedung DPRD Kabupaten Langkat beraudensi menyangkut masalah alih pungsi hutan
bakau yang terletak dipesisir pantai, dan kini kondisinya telah berubah hingga
merusak tatanan ekosistem yang ada dengan cara menutup paluh-paluh yang selama
ini digunakan masyarakat untuk melintas dan mencari nafkah diantaranya termasuk
paluh Burung dan paluh Kemi.
Delegasi
Masyarakat Pulau sembilan kecamatan Pkl. Susu beserta rombongan disambut dan
diterima oleh ketua Komisi II DPRD Langkat Bahrum, dan sekretaris komisi II
Abdul Gani beserta para anggota komisi II lainnnya di ruang rapat komisi II
DPRD Langkat, Senin (21/1).
Rapat
pertemuan yang dibuka dan dipimpin oleh sekretaris Komisi II DPRD Kab.Langkat
Abdul Gani yang menyita waktu lebih kurang dua jam, dan pada kesempatan
tersebut salah seorang utusan masyarakat, Ismail mengungkapkan bahwa
didaerahnya hutan bakau lebih kurang sekitar 800 Hektar direncanakan akan
dialih pungsikan menjadi tanaman pohon sawit dan yang terlah dikerjakan seluas
lebih kurang 400 Hektar, dan semua ini dikelola oleh saudara Bustami/Aleng
sebutnya. Lanjutnya lagi, kami seluruh masyarakat pulau sembilan kec. Pkl. Susu
dan sekitarnya mohon bantuan kepada bapak-bapak para anggota dewan agar dapat
kiranya membantu kami, dalam hal mencegah
agar tidak terjadinya pengrusakan hutan bakau yang lebih luas lagi serta
mengembalikan seperti semula paluh-paluh yang telah ditutupnya, agar segera
dibuka kembali.
Ismail
juga mengatakan bahwa kepala Desa beserta aparat Desanya membekap pengusaha
yang menjadi dalang pengrusakan paluh-paluh serta hutan bakau tersebut, dan
juga selalu menakut-nakuti masyarakat, serta mereka juga bilang dengan nada
lantang “Sampai kemanapun kalian mengadu tidak akan berhasil”, ujar ismail
sambil meniru logat dan ucapan pamong desa tersebut. Dan kami masyarakat Pulau
Sembilan juga berharap agar sudikiranya bapak para anggota dewan untuk bisa
hadir meninjau langsung kelapangan melihat dari dekat lokasi yang telah
dirusaknya, ucap mereka penuh harap.
Menanggapi
dan menampung segala keluhan serta aspirasi masyarakat, ketua komisi II DPRD
Kabupaten Langkat Bahrum, yang didampingi sekretaris komisi II Abdul Gani serta
para anggota komisi II lainnya mengatakan bahwa kami sebagai wakil rakyat siap
untuk membantu menindaklanjuti persoalan dari bapak-bapak, ujar bahrum. Selain
itu sekretaris Komisi II DPRD kabupaten Langkat Abdu Gani juga menegaskan
pihaknya beserta instansi terkait dalam waktu dekat ini akan segera turun
meninjau kelapangan. (SF MTip)*
Pemerintahan
Daerah (ILPPD) Pemkab Asahan 2012 di Apresiasi
Asahan, (Media TIPIKOR)
Bupati
Asahan, Drs H Taufan Gama Simatupang MAP dan Wakil Bupati,H Surya Bsc kedua
kalinya menggelar kegiatan informasi penyelenggaraan Pemerintah Daerah atau
disebut ILPPD, Kegiatan tersebut sangat mendapat respon yang positif dari
seluruh elemen masyarakat.
Diantaranya
respon postif tersebut terungkap dari seorang anggota DPRD Provinsi Sumatera
Utara, Daerah pemilihan IV, Drs Bustami HS yang menyatakan bahwa apa yang
dilakukan Bupati Asahan terhadap ILPPD kepada masyarakat merupakan hal yang
sangat luar biasa.
“
Apresiasi yang tinggi bagi Bupati Asahan yang berani menyampikan hasil
pembangunanya ke publik secara terbuka. Dan kita harapkan kepala daerah yang
lain berani menyampikan hasil pembangunanya melalui ILPPD kepada masyarakat,
apalagi hal ini merupakan kewajiban kepala daerah,“ demikian kata Bustami HS
saat memberikan sambutnya disela-sela mengikuti ILPPD Asahan di Gedung Olahraga
Kisaran, Senin, 21 Januari 2013.
Hal
senada juga disampaikan oleh anggota DPRD Sumut, Muslim Simbolon mengatakan
bahwa kegiatan yang dilakukan Bupati Asahan merupakan perwujudan pemerintahan
yang jujur dan transparan dan akuntabel, namun diminta kepada Bupati Asahan
untuk tetap menerima saran dan kritikan dari masyarakat terhadap pelaksanaan
pembangunan, agar kedepan pembangunan Asahan lebih baik.
Selain
itu, Muslim juga meminta Bupati Asahan terus melakukan ILPPD tersebut kepada
masyarakat, apalagi ILPPD Kabupaten Asahan ini baru pertama dilakukan di Sumut,
Bupti juga harus terus melakukan pengawasan sehingga masyarakat juga dapat
mengawasi semua kegiatan pembangunan di daerah masing-masing.
Dihadapan
ribuan masyarakat yang memenuhi Gedung Olah Raga (GOR) Kisaran, Bupati Asahan
menjelaskan tujuan kegiatan tersebut yakni
untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan
pembagunan tahun 2012 sekaligus sebagai bahan masukan dan evaluasi perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan pada tahun berikutnya.Pelaksanaan eksposes ILPPD
merupakan amanat Peraturan Pemerintah (PP)Republik Indonesia nomor 3 tahun
2007.
“
Selama dibawah kepemimpinan saya, tidak akan ada proyek fiktif di Kabupaten
Asahan, semua kegiatan akan saya paparkan melalui ILPPD ini dan nantinya
masyarakat juga dapat melihat secara langsung hasil pembangunan apa saja yang
ada di daerahnya masing-masing, sebab kami akan menempelkan kegiatan
pembangunan di lokasi strategis yang sering dikunjungi masyarakat, “ kata
Bupati Asahan
Sekitar
3 jam 45 menit, Bupati Asahan secara detail menyampaiakan pagu dan realisasi
anggaran dari seluruh kegiatan tahun 2012, diantaranya pendapatan asli daerah
dengan target Rp 38,8 milyar lebih terealisasi Rp 40 milyar lebih, target dana
perimbangan dari Rp 750 milyar terelaisasi Rp 749 milyar lebih, dan lain-laian pendapatan
daerah yang sah dari target Rp 278 milyar lebih terealisasi Rp 249 milyar
lebih. Sehingga APBD Asahan 2012 dari target Rp 1 Triliun 68 milyar lebih
terealisasi Rp 1 triliun 39 milyar. “ APBD Asahan tembus ke angka 1 Triliun
merupakan sejarah pertama kalinya terjadi sepanjang tahun, hal ini merupakan
kerja keras kita semua, “ cetus Bupati Asahan, sembari memaparkan APBD Asahan
tahun 2013 kepada undangan yang dihadiri sekitar ribuan masyarakat. (ML
MTip)*
0 comments:
Post a Comment