Penyaluran
Daftar Penerima BlockGrant tahun 2012
Disdik
Pemprovsu Tidak Jelas
Medan, (Media TIPIKOR)
Dewan
Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Republik Indonesia (DPP GMRI) menduga telah
terjadi penyimpangan terhadap penyaluran daftar penerima BlockGrant tahun 2012
oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Pemprovsu, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan
dengan jelas.
“Hal
ini dilihat dari jumlah peserta penerima BlockGrant sebanyak 1.472 orang
mewakili Kabupaten/Kota. Tapi untuk Kabupaten Asahan sampai ke Kota Pematang
Siantar, untuk penyalurannya tidak jelas,” kata Ketua umum DPP GMRI, Pitra
Romadoni Nasution, Jumat (1/2).
Dijelaskannya,
ketidakjelasan terhadap penyaluran dana bantuan semua jenis BlockGrant dan
semua jenis kursus tersebut, sebagian laporannya tidak bisa
dipertanggungjawabkan. “Ketidakjelasannya, di mana total jumlah dana yang harus
disalurkan sesuai kuotanya sebanyak Rp2.755.150.000 tidak bisa
dipertanggungjawabkan oleh Kadisdik Pemprovsu, Muhammad Zein,” ucapnya lagi.
Dikatakannya,
sikap arogansi dari Kadisdik Pemprovsu, Muhammad Zein yang baru dilantik saat
dikonfirmasi oleh Ketum DPP GMRI, Kamis (31/1) kemarin di Masjid Agung Medan
mengaku tidak mengetahuinya. “Untuk anggaran penyaluran BlockGrant yang
berjumlah sampai puluhan milyar itu, tidak diketahuinya. Padahal, dirinya
sangat paham terhadap fungsi dan pengalokasiaanya. Apalagi, masalah
penyimpangan penyaluran BlockGant sudah diselidiki oleh Kejatisu pada, Selasa
(29/1) yang lalu.
Terpisah,
Ketua Dewan Pakar DPP GMRI, Saed Assegaf SH menegaskan, penyimpangan yang
terjadi di Disdik Pemprovsu tidak harus menjadi hal yang sepele dan dipandang
sebelah mata. “Kita sudah menghimbau kepada seluruh jajaran rekan juang
Pengurus GMRI di masing-masing daerah Provsu, harus menganggap serius dan
memantau kinerja Disdik Pempeovsu di setiap Kabupaten/Kota terhadap
pengalokasian dana BlockGrant,” ujarnya.
Menurutnya,
pernyataan dari Kadisdiksu, Muhammad Zein sangat disayangkan karena tidak
mengetahui penggunaan anggaran terhadap penyaluran dana alokasi BlockGrant tersebut.
“Sangat disesalkan ini semua terjadi, dengan melihat sikap dari Kadisdiksu yang
baru sangat naif. Ini semua tidak terlepas dari kesalahan Plt Gubernur Sumut,
Gatot Pudjo Nugroho yang sudah memilih tanpa dilakukan seleksi,” jelasnya.
Padahal,
lanjutnya, untuk mencari seorang Kadisdiksu yang berkompeten harus dilakukan
seleksi awal seperti fit and properties. “Untuk mencari pemimpin yang
bertanggungjawab, memang harus dilakukan penilaian dengan tahapan tersebut.
Sehingga permasalahan di Disdiksu yang sudah amburadul, bisa diperbaiki dengan
adanya laporan keterangan dan pertanggungjawaban (LKPJ) yang jelas,” cetusnya. (MS
MTip)*
Polisi
Selidiki Proyek Cetak Sawah Rp 1 M
Aceh Utara, (Media TIPIKOR)
Penyidik
Tipikor Polres Aceh Utara Mulai menyelidiki Proyek Cetak Sawah Baru Di
kemukiman Lhoksekon teungoh, kecamatan lhohsukon, aceh utara senilai Rp 1
miliar lebih yang bersumber APBN tahun 2011.
Pasalnya,
sampai sekarang 150 hektare areal sawah di empat desa kasawan itu belum bisa
digarap dan sudah ditumbuhi semak belukar.
Saat
ini, penyidik sedang mengumpulkan keterangan dan barang bukti untuk menyelidiki
dugaan korupsi dalam cetek sawah baru tersebut.
Jika
sudah memenuhi unsur, maka akan kita gelar perkara, kata kapolres aceh utara
AKBP Farid BE melelui Kasat Reskrim AKP Achmad Fauzi kepeda wartawan Kemaren
(pekan lalu). (Jefri MTip)*
Pemerintah
Pusat Mengalokasikan Anggaran
Untuk
Pengembangan Bandara Binaka
Nias Selatan, (Media TIPIKOR)
Kepastian
pengalokasikan anggaran tersebut, diungkap anggota DPR RI asal daerah pemilihan
Pulau Nias Yasonna H.Laoly. Dia menjelaskan, persetujuan itu diberikan oleh
Menteri Perhubungan E.E.Mangindaan menyusul pertemuan yang dilakukan beberapa
bulan sebelumnya bersama para kepala daerah dari lima daerah di Pulau Nias.
Dia
menjelaskan, yang hadir pada pertemuan tersebut, selain dirinya adalah Bupati
Nias, Walikota Gunungsitoli, Bupati Nias Barat, Bupati Nias Utara dan Wakil Bupati
Nias Selatan. Saat ini, Bandara Binaka memiliki landasan pacu dengan lebar 30
meter dan panjang 1.800 meter. Rencananya, landasan pacu tersebut akan
ditingkatkan dengan panjang mencapai 2.500 meter atau penambahan 700 meter
lagi. Karena landasan pacu yang pendek tersebut, bandara itu hanya bisa
didarati pesawat-pesawat kecil sejenis Cassa, Cessna, Fokker dan ATR.
Pesawat
berbadan lebar seperti Boeing dan Airbus belum bisa mendarat di sana. Dalam
pertemuan itu, juga diminta adanya perhatian pada pengembangan bandara Lasondre
di Pulau-Pulau Batu, Nias Selatan. Juga adanya penambahan kapal ferry ke Nias
Selatan.
Yasonna
menjelaskan, pembangunan infrastruktur vital di Pulau Nias sangat mendesak
dilakukan tahun ini. Pasalnya, pada 2014 di Pulau Nias akan ada perhelatan
nasional berupa Sidang Raya ke-16 Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
Pada acara tersebut, perwakilan gereja-gereja dari seluruh Indonesia bahkan
dari luar negeri juga akan hadir. Dan seperti biasa presiden pasti diundang dan
biasanya menghadiri acara pembukaan.
Karena
2014 ada event besar di Nias, Sidang Raya PGI. Jadi, perlu perbaikan
infrastruktur termasuk perbaikan jalan. (Supratman MTip)*
Dana
Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) Tahun 2012 Di Kebupaten Nias Selatan
Diendapkan
Nias Selatan, (Media TIPIKOR)
Data
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menunjukkan, 15 daerah di
Sumatera Utara mengendapkan seluruh dana Tunjangan Profesi endidik (TPP) yang
telah ditransfer ke kas Pemda.
Lima
diantaranya berada di pulau Nias yaitu Kabupaten Nias Selatan, Nias, Nias
Barat, Nias Utara dan Kota Gunungsitoli. Selebihnya adalah Asahan, Dairi,
Labuhanbatu, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Pakpak Barat,
Serdang Bedagai, Padanglawas, dan Padanglawas Utara.
Data
tersebut dilansir Hariansumutpos.com pada 4 Januari 2013 berdasarkan data yang
diperoleh langsung dari Inspektur Jenderal Kemdikbud Haryono Umar yang
bersumber dari Kementerian Keuangan.
Mantan
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut menjelaskan, dana TPP
yang diendapkan tersebut adalah untuk triwulan I yang dibayarkan pada 22 Maret
2012 dan triwulan II yang dibayarkan pada Juni dan Juli 2012. “Itu posisi
realisasi pembayaran per Juli 2012. Untuk realisasi pembayaran hingga saat ini,
saya belum tahu karena belum cek.
Data
itu hanya gambaran saja bahwa dana tunjangan guru banyak yang diendapkan. Bisa
dilihat, dana yang sudah ditransfer Maret 2012, hingga Juli 2012 belum juga
disalurkan,”ujar mantan wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut
seperti dikutip, Selasa (8/1/2013). Tak selesai sampai di situ, Haryono
mengungkapkan, pihaknya sudah menggandeng KPK untuk menelusuri uang bunga
simpanan TPP dimaksud.
Dia
juga mengungkapkan, salah satu masalah di daerah saat ini adalah, besarnya dana
untuk guru di daerah, namun tidak disertai dengan pengawasan yang kuat. Dia pun
mengusulkan agar urusan guru ditarik kembali ke pusat dan tidak
didesentralisasi seperti saat ini. Dia mengharapkan, hal itu bisa diakomodir
dalam revisi UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemda yang saat ini berangsung. (Supratman
MTip)*
November
hingga Desember 2012 Bulog Divisi Regional Sumatera Utara
Telah
Menyalurkan 94,31% Raskin
Medan, (Media TIPIKOR)
Bulog
Divisi Regional Sumatera Utara telah menyalurkan 94,31% Raskin d/h Beras Miskin
bulan November hingga Desember 2012 untuk seluruh wilayah Kabupaten Kota. Untuk
Jumlah Stok Raskin yang telah disalurkan tersebut ada sebanyak 193,76 ton bagi
seluruh Wilayah Kabupaten Kota di Sumatera Utara.Dengan perincian sebagai
berikut,Jumlah beras yang sudah disalurkan untuk Raskin kpada masyarakat di
bulan November berjumlah 99,65 ton dan untuk bulan Desember 2012 berjumlah
94,11 ton demikian penjelasan kasi Humas Bulog Divre SUMUT Rusli SE kepada
Wartawan Media Tipikor siang itu diruang kerjannya,19-12-2012.
Daerah
Yang Banyak Menunggak Raskin
Daerah
Yang Banyak Menunggak Raskin hingga saat ini belum ada karena sistemnya
mengharuskan mana daerah yang telah melunasi akan di Distribusikan dan yang
mana daerah yang belum melunasi tidak akan di Distribusikan jelasnya lebih
lanjut.
SK
Gubernur Mengenai Raskin 2012 Dan 2013
SK
Gubernur mengenai raskin 2012 dan 2013 Rusli mengatakan sudah ada dari awal
Tahun, sedangkan untuk SK Gubernur mengenai Raskin 2013 nanti akan dikeluarkan
diawal tahun 2013.
Stock
Beras Di Tahun 2013
Untuk
ketersediaan Stock beras di tahun 2013 lebih lanjut Rusli menjelaskan bahwa saja
ketersediaan stock beras tersebut berjumlah 61014 ton dan diharapkan mampu
menyanggah ketersediaan stock Beras hingga empat sampai lima bulan kedepan
ditahun 2013 demikian ia mengakhiri penjelasannya kepada Media TIPIKOR. (Manaf
MTip)*
Bupati
Aceh Tamiang
“Belanja
Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang 634,3 M”
Aceh Tamiang, (Media TIPIKOR)
Bupati
Aceh Tamiang H.Hamdan Sati,ST menyampaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2013 sebesar 634,3 M sesuai dengan keputusan sidang Rapat
Paripurna ke VI DPRK tentang persetujuan RAPBK Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2013
yang di laksanakan di Aula Utama DPRK, kamis,(10/01),kemarin.
Disebutkan
pada keputusan DPRK Aceh Tamiang tentang persetujuan terhadap Qanun tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja , pendapatan daerah sebesar
Rp.631.572.072.013,- dengan riancian yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rp.32.643.991.246,- Dana Perimbangan sebesar Rp.551.831.664.085,- Pendapatan
lain yang sah Rp.47.096.416.682,-.
Sementara
Belanja Daerah sebesar Rp.634.384.072.013,- diperoleh Pembiayaan Daerah yang
terdiri dari Penerimaan Pembiayaan daerah sebesar Rp.8.012.000.000,- dan
Pengeluaran Pembiayaan daerah sebesar Rp.5.200.000.000,-.
Bupati
Aceh Tamiang dalam sambutanya pada sidang Paripurna VI DPRK mengatakan
penetapan Anggaran belanja 2013 jauh lebih awal jika dibandingkan dengan
Penetapan Anggaran Tahun 2012 lalu yang pelaksannannya 7 maret 2012, “Namun demikian kita belum
dapat berbagga hati dan merasa puas karena penetapan tersebut belum dapat
terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006”sebut Bupati Aceh Tamiang.
Pada
kesempatan itu Bupati Aceh Tamiang menginformasikan bahwa Kabupaten Aceh
Tamiang masih berada di urutan ke 14 dari 23 kabupaten/kota se-Provinsi Aceh,
dalam hal ketetapan jadwal penetapan Qanun APBK Tahun Anggaran 2013.
“Melihat
fenomena ini berarti kesimpulan sementara kita bahwa performance Penyusunan
Anggaran Kabupaten Aceh Tamiang masih belum optimal dalam koridor asumsi
normal, oleh sebab itu di tahun 2014 nantinya perlu lebih awal kita memulainya
dengan tahapan-tahapan perencanaan yang lebih baik”.
Kedepan
Bupati berharap agar diupayakan
penyusunan perencanaan program/kegiatan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) sebagai Grand Dokumen untuk penyusunan rancangan APBK Tahun anggaran
2014, dilaksanakan dengan optimal, efektif,efesien dan akuntable serta tepat
waktu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah.
Proyek
Tanggul Pematang Cengal Rubuhkan Perumahan Warga Miskin
Langkat, (Media TIPIKOR)
Proyek
pembuatan tanggul yang dibangun didesa pematang cengal kecamatan Tanjung Pura
Kab.langkat dibantaran sungai Batang Serangan dituding proyek siluman,karma
tidak memakai papan informasi ( Plang proyek ) Dinas PU Langkat merasa tidak
risih bila selalu disoroti media bahkan pejabat di dinas tersebut sepertinya
sengaja mengabaikan ketentuan perundang undangan yang berlaku dengan tidak
mengedepankan prinsip prinsip transpransi.
Proyek
pembuatan tanggul di bantaran sungai batang serangan yang panjangnya lebih
kurang 3000 meter dengan lebar 6 berbanding 4 yang menghabiskan biaya sebesar
900 juta rupiah yang merupakan dana dari APBD langkat.
Proyek
yang dikerjakan pada bulan oktober ini telah merubuhkan satu rumah warga yang
ditempati oleh junaidi beserta anak dan istrinya. Junaidi ( kepala keluarga )
warga miskin yang berada diatas pantaran / tanggul aliran sungai batang
serangan yang menjadi korban penggusuran tanpa adanya ganti rugi atas
dirobohkannya ruang tamu dan kamarnya. Ironisnya,saat ini warga miskin di desa
pematang cengal tersebut harus pindah dan dengan dana apa untuk membangun
rumahnya kembali.
“Saya
mau pindah dari bantaran sungai batang serangan ini, tapi jika tak ada ganti
rugi atau uang pindah bagaimana saya dan keluarga mau pindah dan mau kemana
kami pindah,kami ini manusia bukan binatang,sementara memindahkan binatang saja
pakai biaya” uajr Junaidi
Menurut
Junaidi akibat kemiskinan yang dideranya,mereka sudah lama tinggal dibantaran
sungai itu dan berhasil mencicil sedikit demi sedikit secara angsuran kepada
pemilik tanah dan rumah yang mereka tempati sampai saat penggusuran dan pengerusakan
rumah yang mereka tempati ini. Melihat tidak adanya perhatian dari pihak PU dan
rekanan yang mengerjakan proyek pembuatan tanggul ini,Junaidi yang ditemui
beberapa pengurus LSM laskar melayu dengan kru Koran ini langsung membawa
Junaidi ke Dinas PU Langkat.
Hasil
konfirmasi dengan kabid perairan disertai staf di dinas PU bahwa akan diadakan
pertemuan secara kekeluargaan dikantor kepala desa pematang cengal ( 7.01.2012)
dan disitulah direncanakan tentang solusi perbaikan rumah yang bakal ditempati
Junaidi dan keluarganya. Namun janji yang telah disepakati kiranya tidak
ditepati oleh dinas PU dengan rekanan yang mengerjakan pembuatan tanggul
tersebut dengan dalif kades pematang cengal (arusman) tidak berada ditempat.
Hari yang dijanjikan tentang uang pengganti buat rumah Junaidi tersebut baru
terealisasi seminggu kemudian dengan bantuan dana sebesar 5 Juta.
Junaidi
yang merasa kesal telah sepakat dengan pengurus Laskar melayu kab.Langkat untuk
melaporkan hal ini ke Polres Langkat, namun hal ini dicegah oleh kades pematang
cengal (arusma).
Proyek
pembuatan tanggul diduga adalah merupakan proyek ketua DPRD kab Langkat dan
sampai saat selesainya pekerjaan ini terlihat di kerjakan asal jadi tanpa
sesuai dengan bestek. Ini terlihat dari adanya jebol tanggul yang baru saja
selesai dibangun ini. Diminta kepada kapolres dan pihak kejari kab.Langkat agar
meninjau ulang dan memanggil rekanan / kontraktor dari pelaksana proyek
tersebut dan menuntaskan permasalahan yang menimpa rumah warga miskin di desa
pematang cengal. ( Sf MTip)*
Konsul
Jenderal Jepang Resmikan Proyek Renovasi Gedung Belajar Pondok Pesantren Dar Al-Maarif
Basilam Baru Kotapinang Labuhanbatu Selatan
Labusel, (Media TIPIKOR)
Konsul
Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada, meresmikan proyek bantuan hibah proyek
renovasi gedung belajar Tsanawiyah Pondok Pesantren Dar Al-Maarif Desa
Basilambaru, Kec. Kotapinang, Kab. Labuhanbatu Selatan pada hari Selasa tanggal
29 Januari 2013. Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh
Konsul Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada, bersama Bupati Labuhanbatu
Selatan, H. Wildan Aswan Tanjung, SH, MM.
Penandatanganan
kontrak hibah proyek Renovasi Gedung Belajar Tsanawiyah PondokPesantren Dar
Al-Maarif ini dilakukan pada tanggal 30 Maret 2012 melaui program Grant
Assistance for Grass-roots Human Security Project dalam penandatanganan kontrak
hibah tersebut. Pondok Pesantren Dar Al Ma’arif
menerima hibah sebesar US$ 93, 170 (sekitar Rp. 830 juta) Bantuan
tersebut telah digunakan untuk
merenovasi gedung belajar MTs di Pondok Pesantren Dar Al-Ma’arif Desa
Basilambaru, Kec. Kotapinang, Kab. Labuhanbatu Selatan.
Pondok
Pesantren Dar Al-Ma’arif resmi berdiri pada tahun 1970 memiliki jenjang
pendidikan Tsanawiyah (setingkat SMP) dan Aliyah (setingkat SMA) dengan tujuan
melahirkan peserta didik cerdas dalam ilmu pengetahuan, berkualitas dan
berakhlak mulia. Berawal dari rusaknya gedung belajar MTs. Yang sejak berdiri
belum pernah dperbaiki, pimpinan Pondok Pesantren Dar Al-Ma’arif berinisiatif untuk mencari solusi dengan
mengajukan proposal permohonan dana hibah ke konsulat Jenderal Jepang di Medan
diharapkan agar ruang belajar anak-didik bisa lebih layak sehingga kegiatan
belajar mengajar lebih bisa berkonsentrasi serta nyaman.
Konsul
Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada, dalam sambutannya mengatakan bahwa
Program Grant Assistance ini merupakan kerjasama dari rakyat Jepang yang
ditujukan langsung kepada Negara tujuan proyek yang masyarakatnya benar-benar
membutuhkan serta dapat membantu agar masyarakat dapat hidup lebih baik.
Sebagai Negara sahabat yang peduli dengan mitranya, Indonesia banyak membantu
Jepang dalam berbagai hal dan sebaliknya Jepang juga membantu Indonesia dalam berbagai hal termasuk salah satunya
sarana pendidikan yang sangat dibutuhkan masyarakat luas . diharapkan dengan tersedianya gedung belajar yang baru,
anak didik bisa belajar lebih baik begitu juga lingkungan pendidikan di Pondok
Pesantren Dar Al-Maarif diharapkan mampu besaing dengan sekolah-sekolah yang
terbaik. Pondok Pesantren Dar Al-Ma’arif
diharapkan mampu mencetak generasi muda yang cerdas yang berakhlak mulia, yang
nantinya sebagai penerus pembangunan bangsa dan Negara yang maju serta makmur.
Kemudian
konsul Jenderal Jepang juga berpesan agar kerjasama antara rakyat Jepang dan Indonesia
juga dikembangkan kearah transfer ilmu pengetahuan serta Teknologi. Sehingga
Indonesia dan Jepang sama-sama menjadi Negara yang kaya dan sejahtera.
Masyarakat Indonesia dan Jepang bisa saling bekerjasama lebih baik lagi
sekarang dn di masa yang akan datang,
Sementara itu,
sebagai Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Dar Al Maarif, Mahmuddin Siregar menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah dan Rakyat Jepang yang telah
membantu Indonesia, Pondok Pesantren Dar Al Maarif Basilambaru khususnya dalam
merenovasi gedung belajar Tsanawiyah. Diharapkan dengan kerjasama ini pihak
Yayasan, anak-anak dan masyarakat bisa mengelola dan menjaga serta merawat
dengan baik proyek hibah yang telah di peroleh. Kemudian akan berupaya sebaik
mungkin agar semangat pembelajaran serta mutu pendidikan sekolah bisa menjadi
yang terbaik diantara yang paling baik. (Irda MTip)*
Nagan
Raya Pilot Project Cetak Sawah Baru Aceh
Banda Aceh, (Media TIPIKOR)
Kepala
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Ir. Razali Adami MP mengungkapkan
bahwa ”Visi Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Aceh Menjadikan Aceh Lumbung Pangan Nasional dengan Prioritas
rencana kerja dan sasaran program yang tepat sasaran dengan mengedepankan kerja
keras dan tepat guna dengan target pencapaian Kinerja Tahun 2013 yaitu
Prioritas utamanya Komiditi Padi dengan Luas Tanam 437.693 Hektar, luas harapan panen 415.808 Hektar, Harapan
Produksi Padi yang dihasilkan 1.996.717 Ton”
kata Razali Adami diruang Kerja
Rabu (30/1).
Untuk
mendukung visi tersebut salah satu langkah dilakukan terobosan cetak sawah baru
dan kita melihat dari jatah 10.100 hektar proyek Cetak Sawah Baru pada tahun
2012 untuk Provinsi Aceh, dan dalam hal
ini Kabupaten Nagan Raya mendapat jatah
terluas, yakni 1.600 hektar lebih yang tersebar di 50 titik dalam kabupaten ini. Peluncuran proyek
Cetak Sawah Baru dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia dipusatkan di Kabupaten Nagan Raya dan
dijadikan sebagai pilot project Cetak
Sawah Baru di Provinsi Aceh.
Pemerintah
Kabupaten dan Masyarakat Tani Nagan Raya menyambut baik dan sangat bergembira
karena sejak tahun 2010 - 2012 lalu
dengan dukungan Dana APBN Pemerintah telah memprogramkan cetak sawah
baru, untuk Tahun 2012 saja seluas 1.600
hektare dan tersebar di seluruh
kecamatan di wilayah itu, kalau ini benar-benar terwujud sehingga nantinya
total areal sawah di Nagan Raya mencapai 17.120 hektare, itu harapan kita
semua” kata Kadis Pertanian dan Peternakan Nagan Raya ir. Ali Basyah
Ditambahkan bahwa “Program cetak sawah baru yang
diberikan oleh pemerintah pusat melalui dana APBN ini untuk menambah luas areal
persawahan baru sehingga produksi padi dan akan semakin lebih baik” kata Kepala
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya Ali Basyah SP kepada
wartawan Kamis (31/1) .
Menurutnya,
program cetak sawah baru itu sengaja difokuskan di kawasan minim areal
persawahan, seperti di Kecamatan Kuala Pesisir, Tadu Raya, Kuala dan Tripa
Makmur serta sejumlah kawasan lainnya yang belum luas areal persawahannya.
Kata
Ali Basyah, dengan capaian target luas areal persawahan sebanyak 17.120 hektare
yang saat ini dimiliki telah mampu memproduksi padi sebanyak 176.800 ton
sebagai dukungan target produksi Padi Aceh sebagaimana yang dicanangkan oleh Dinas Pertanian TP Aceh dengan demikian berarti Nagan Raya akan
surplus beras sebanyak 110.000 ton. Dan
diharapkan dengan penambahan areal cetak sawah baru tersebut, akan terus
meningkatkan hasil panen.
Pantauan
wartawan di areal persawahan cetak sawah
baru Nagan Raya, terlihat hamparan luas padi yang sudah mulai menguning, dan
pancaran sinar kebahagian anggota kelompok tani penerima manfaat dengan penuh
harapan menanti panen tiba, kepada wartawan salah seorang petani mengungkapkan
bahwa “Kegembiraan kami tiada terhingga karena kami merasa sangat terbantu
dengan adanya program cetak sawah baru bantuan pemerintah, kalau tidak sangat
sulit bagi kami untuk bangkit dari keterpurukan ini” kata seorang petani dengan
nada lirih.
Disperindag
Propinsi Jawa Tengah
Mengembangkan
Kualitas Kemasan Produk Industri
Semarang, (Media TIPIKOR)
Balai
Pengembangan Sumber Daya Manusia-Produk Industri Kecil Menengah (BPSDM-PIKM)
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi jawa tengah ditugaskan untuk
memanajemen Sumber Daya Manusia dan Produk Industri Kecil Menengah agar
memiliki keunggulan kompetitis. Khusus untuk produksi dengan pemasaran guna
mengoptimalkan jalur /akses dan pangsa pasar secara lebih luas namun memiliki
efesiensi yang tinggi kegiyatan. Diarahkan dengan fasilitasi penyediyaan sarana
perasarana pengembangan desain kemasan produk industri dan pendampingan dan
pelayanan desai kemasan produk industri.
Jumlah
industri kecil menengah di jawa tengah cukup dominan, namun peningkatan peranan
pada perekonomian daerah relative lambat karena masalah produktivitas, sumber
daya manusia, manajemen teknologi dan desain, permodalan dan pemasaran. Daya
dukung bahan baku, jaminan pasar termasuk jaringan distribusi yang belum
sepenuhnya dapat berfungsi sebagai jalur pemasaran yang efesien. Maka
diperlukan upaya yang mampu mengintregasikan produksi dengan pemasaran agar
dapat mengoptimalkan jalur/akses dan pangsa pasar secara lebih luas namun
memiliki efesiensi yang tinggi guna mengakselerasi peningkatan peran industry
kecil menengah di jawa tengah.
Saat
ini persaingan dalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling
berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen, bentuk dan model kemasan
menjadi penting peranannya dalam strategi pemasaran. Apabila kemasan produk
memiliki kemampuan menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk.
Salah
satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan perdagangan adalah
melalui desain kemasan. Kemasan merupakan pemicu karena langsung berhadapan
dengan konsumen. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk
memberikan respon positif untuk membeli. Dan penjualan bisa meningkat sampai
titik maksimum.menjadikan kemasan mampu mengambil alih sebagian besar dari
tugas penjualan pada saat jual beli
terjadi.
Kemasan
produk yang “convenient” akan mampu mengintegrasikan produksi dengan pemasaran
guna mengoptimalkan jalur/akses dan pangsa pasar secara lebih luas namun
memiliki efisiensi yang tinggi dalam mengakselerasi peningkatan peran indurstri
kecil menengah di jawa tengah. Maka diperlukan upaya dari pemerintah Daerah
yang dapat mendorong terjadinya peningkatan jumlah industry kecil menengah di
jawa tengah. (Djoko-kholid MTip)*
0 comments:
Post a Comment