Kasus
Dugaan Korupsi Proyek Rumah Guru terpencil
Sekdisdik
Menangis di Pengadilan Negeri Tipikor
Banda Aceh, (Media TIPIKOR)
Sekretaris
Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Provinsi Aceh, Zulkifli Saidi Alias Zol Namploh
(50) Terlihat menangis dan bersumpah demi Mayat Orang Tuanya, disaat membaca
pembelaan (Pleidoi) pribadinya dalam sidang lanjutan Dugaan korupsi,
Dipengadilan Negeri PN/Tipikor banda Aceh 6/2 kemarin.
Zul
Namploh Terlihat Menangis tiga kali, pertama saat menegaskan bahwa dirinya tak
pernah bersekongkol dengan rekanan, yang sehingga terjadi korupsi dalam proyek
pembangunan rumah dinas guru terpencil di 18 kabupaten/kota yang tersebar di
provinsi Aceh.
Sidang
dimulai sekitar pukul 11.WIB berlangsung kira-kira dua jam, majelis hakim
diketuai Taswir MH memutuskan sidang lanjutan dengan agenda pembelaan para
pengacara terdakwa senin 11/2.
JPU
kejati Aceh Dan Kejari Banda Aceh Pada Sidang sebelumnya menuntut Zulkifli
Alias Zul Namploh 8 tahun Penjara, denda Rp 500 juta, atau bisa diganti
kurungan tambahan (subsider) tiga bulan kurungan.
Sementara
Terdakwa Syahrul dituntut lebih rendah, yakni 7,5 tahun penjara dan denda Rp 200
juta (subsider) tiga bulan kurungan.
Dalam
perkara ini, jaksa telah menyita kerugian negara dari rekanan Rp 356.537.700
termasuk pengembalian dari rumah yang tidak dibangun pada empat kabupaten di
Aceh. (Jefri MTip)*
Surat
Suara Pilgubsu Dikirim Ke-18 Daerah Sumatera Utara
Medan, (Media TIPIKOR)
Sekitar
2,7 juta surat suara Pilgubsu 2013 tiba di Medan, Sabtu (9/2) dinihari. Untuk
selanjutnya, surat suara dikirim ke 18 kabupaten/kota pada hari ini, Minggu
(10/2). Distribusi surat suara ini ditargetkan rampung sebelum tanggal 20
Februari 2013.
Surat
suara yang dikirim menggunakan 3 unit truk tersebut disimpan satu malam di
Gudang Bulog Jalan Ampera Glugur Kota. Menurut rencana, surat suara tersebut
pun akan kembali dikirimkan ke 18 kabupaten/kota, Minggu (10/2). “Surat suara
yang telah tiba ini akan langsung kita kirim ke 18 daerah,” ujar Komisioner KPU
Sumut Bidang Logistik, Nurlela Johan kepada wartawan, Sabtu (9/2).
Menurutnya,
surat suara tersebut akan dikirimkan ke daerah yang cukup jauh seperti Nias,
Tapanuli Selatan, Madina, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Sibolga, Paluta,
Palas, Humbahas, Tobasa, Samosir, Pakpak Bharat, Batubara dan daerah lainnya.
Pengiriman surat suara ini bersamaan dengan formulir C-6. “Kita memang
mendahulukan daerah yang jauh. Pengiriman surat suara ini akan bersamaan dengan
formulir C-6. Formulir ini memang harus didahulukan, karena itu akan disebarkan
kepada pemilih,” jelasnya.
Surat
suara Pilgubsu 2013 ini memang belum seluruhnya tiba di Medan. Pengiriman dari
Kudus akan dilakukan sebanyak 4 kali. Setelah pengiriman pertama, surat suara
selanjutnya dikirim pada tanggal 12 atau 13 Februari. Disusul trip ketiga pada
15 Februari dan terakhir pada 16 Februari. “Trip terakhir merupakan surat suara
untuk Kota Medan,” tambahnya.
Dijelaskan,
suarat suara untuk Kota Medan menjadi terakhir, karena selain jumlahnya cukup
banyak sekitar 1,8 juta, jarak pengiriman juga dekat. “Kota Medan menjadi
terakhir karena jumlahnya banyak dan jaraknya juga dekat. Untuk Kota Medan,
kita tidak perlu mengirim,” kata Nurlela.
Nurlela
Johan menargetkan bahwa distribusi surat suara akan rampung sebelum tanggal 20
Februari 2013. Waktu tersebut dinilai cukup pas, karena pengiriman dari Kudus,
Jawa Tengah memakan waktu 5 hari hingga sampai di Medan. “Kita optimis
distribusi surat suara ini akan rampung sebelum tanggal 20 Februari. Karena
itu, kita berharap agar pengiriman dari Kudus tidak mengalami kendala,” paparnya.
Untuk
formulir-formulir sendiri, tidak mengalami kendala, karena dicetak di Medan.
Formulir-formulir seperti C-6 pun didahulukan dikirim ke daerah, karena akan
diberikan kepada pemilih. “Untuk formulit C-6 seperti undangan untuk pemilih,
kita berharap agar sudah sampai di tangan warga 10 hari sebelum pelaksanaan
Pilgubsu,” harapnya. (M.Sembiring MTip)*
Pesta
Rakyat Kutalimbaru
Deli Serdang, (Media TIPIKOR)
Pesta
Rakyat ( Tahunan ) di desa Laubekri Kec.Kutalimbaru , Kab.Deli Serdang, Pada
hari minggu tgl 27 Januari 2013 yang diadakan oleh Kepala Desa Laubekri untuk
menjalin Tali Persaudaraan antar suku yang ada di perumahan BTS Desa Laubekri.
Di
desa Laubekri ini terdapat berbagai suku , salah satunya suku Nias. Suku Nias
keluar dari Pulau Nias merantau ke negri orang untuk mengadu nasib dan ada pula
yang sedang di tugaskan dimana-mana. Suku Nias terdapat dimana – mana salah
satunya di Perumahan Bumi Tuntungan Sejahtera ( BTS ) di desa Laubekri.
Nampaknya
Suku Nias di Perumahan ini karna diadakannya Pesta Rakyat ( Tahunan ) oleh
Bapak Kepala Desa Laubekri ( Bpk. ADIR GINTING ) , maka dari itu segala suku
menampilkan budaya mereka masing-masing dan pakaian adatnya. Salah satunya Suku
Nias yang menunjukan jati dirinya untuk bergabung bersama dalam pesta Tahunan
tersebut. Dengan bangganya Suku Nias mempersembahkan pakaian adatnya dan budaya
mereka yaitu salaha satunya Tari MAENA.
Dengan
tari Maena ini mereka bergembira bersama dalam menunjukan Suku Nias ada di
perumahan BTS desa Laubekri ini, begitu pula dengan Bapak dan Ibu kepala
desanya ikut menari tari Maena. Dan di pesta Tahunan tersebut di isi artis Top
Batak dan artis Top Karo Medan, dan di acara tersebut di hadiri oleh Anggota
DPR-RI Jafar Nainggolan dari Partai Demokrat dan Anggota DPR Kota Medan Guntur
manurung dari Partai Demokrat dan mereka juga ikut serta dalam menarikan Tari
Maena. (Sof. Buulolo MTip)*
Prabowo
Kritik Dinasti Politik
Purworejo, (Media TIPIKOR)
Ketua
Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto melontarkan kritik kepada sistem
dinasti politik yang ada di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut cenderung
menyepelekan kekuatan rakyat. Padahal demokrasi merupakan sistem kekuasaan yang
berada di tangan rakyat.
""Kita
telah memilih demokrasi. Dengan demikian pemimpin dipilih oleh rakyat, bukan
karena keturunan," jelas Prabowo ketika melakukan kunjungan ke Purworejo
di Gedung Pertemuan Jati Indah Purworejo, Sabtu (9/2/2013). Kunjungan ini
selain sebagai silaturahmi dengan masyarakat Purworejo, juga sebagai acara
rangkaian ulangtahun ke-5 Gerindra.
Menurutnya,
setiap pemimpin yang baik belum tentu memiliki keturunan yang baik pula. Karena
itu ia meminta rakyat cerdas dalam memilih pemimpin. Kesalahan dalam menentukan
pilihan akan membawa konsekuensi yang berat.
"Bukan
karena ayah jadi pemimpin anaknya harus jadi pemimpin. Tapi ingatlah, demokrasi
adalah memilih. Satu orang satu suara. Banyak orang, terutama para pemimpin
tidak sadar, rakyat punya kekuatan. Kalau sampai kita salah coblos pada pemilu,
lima tahun kita menderita," tegasnya.
Dalam
acara yang digelar di Gedung pertemuan jati Indah Purworejo tersebut, tidak
kurang 700 kader dan simpatisan Partai Gerindra hadir. Meski hanya singgah
sebentar, namun acara menyambut Prabowo yang sedang dalam perjalanan ke
Purwokerto ini sempat memacetkan jalan Purworejo-Kutoarjo.
Setelah
sekitar satu jam berada di Purworejo, Prabowo melanjutkan perjalanan ke
Banyumas. Rencananya ia akan melakukan kunjungan dalam rangka mendukung kader
Gerindra dalam Pilkada Banyumas.
Prabowo
berpamitan kepada simpatisan dan kader partai Gerindra sebelum melanjutkan
perjalanan ke Banyumas. ( AF MTip)*
Dirlantas
dan Ditreskrimum Polda Jateng Dimutasi
Semarang, (Media TIPIKOR )
Kapolri
Jenderal Timur Pradopo memutasi Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian
Daerah Jawa Tengah Kombes Pol Bambang Rudi Pratiknyo dan Direktur Lalu Lantas
Kombes Pol Naufal Yahya melalui surat keputusan tertanggal 8 Februari 2013.
"Ya
benar ada beberapa perwira menengah jajaran Polda Jateng yang dimutasi,"
kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Djihartono saat dikonfirmasi
di Semarang, Minggu.
Ia
menjelaskan, Kombes Pol Bambang Rudi Pratiknyo selanjutnya menjabat sebagai
Kakorta Sespimti Sespim Polri Lemdikpol, dan posisi Dirreskrimum dijabat oleh
Kombes Pol Purwadi Arianto yang sebelumnya menjabat Analis Kebijakan Madya
Bidang Lemtala Srena Polri.
"Jabatan
Dirlantas dijabat oleh Kombes Pol Istu Hari Winarto, mantan Analis Kebijakan
Madya Bidang Provos Divpropam Polri, sedangkan Kombes Pol Naufal Yahya akan
menjabat sebagai Kabag Pinludagri Rojaksta Srena Polri," katanya.
Selain
Kombes Pol Bambang Rudi Pratiknyo dan Kombes Pol Naufal Yahya, Kapolri juga
memutasi beberapa pejabat di Polda Jateng seperti AKBP Sofyan Nugroho, AKBP
Nelson Pardamean Purba, AKBP Hanif, dan AKBP Fajar Budiyanto.
Jabatan
baru AKBP Sofyan Nugroho adalah Widyaiswara Muda Sespimmen Polri Lemdikpol,
AKBP Nelson Pardamean Purba menjabat sebagai Wadir Lantas Polda Sulawesi
Selatan,
AKBP
Hanif menjabat Kapolres Tegal, dan AKBP Fajar Budiyanto sebagai Kapolres
Pekalongan.
Menurut
Djihartono, mutasi beberapa perwira menengah di jajaran Polda Jateng adalah hal
yang biasa terjadi dan sebagai pengembangan karir dari masing-masing personel.
Alokasi
Raskin Akan Dibagikan Pekan Depan
Semarang, (Media TIPIKOR)
Pemerintah
Kota Semarang hingga Minggu masih memilah data penerima beras miskin (raskin)
dan menargetkan distribusi raskin untuk alokasi Januari dapat dilakukan pekan
depan.
"Kami
hanya menerima daftar nama penerima raskin lengkap dengan alamat yang
bersangkutan. Akan tetapi, data tersebut tidak dipilah per kecamatan dan
kelurahan," kata Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Semarang
Bambang Indriyanto di Semarang.
Bambang
menjelaskan bahwa pemilahan data dilakukan karena penerima raskin tahun ini
tidak sama dengan tahun sebelumnya.
"Tahun
ini, penerima raskin berkurang. Jika tahun sebelumnya, penerima raskin sudah
terpilah berdasarkan kelurahan dan kecamatan, kali ini tidak secara detail
sehingga harus dipilah terlebih dahulu," katanya.
Bambang
menyebutkan tahun ini penerima raskin 42.477 kepala keluarga, sedangkan
penerima raskin tahun lalu 55.221 kepala keluarga.
"Kami
tidak tahu indikator kenapa jumlah penerima raskin tahun ini berkurang karena
kami hanya menerima pagu penerima raskin tahun 2013," katanya. (AF)*
Kapolres
Pidie AKBP Dumadi SSt Mk SH
Penerimaan
Polri Akan Transparan
Sigli, (Media TIPIKOR)
Kapolres
Pidie AKBP Dumadi SSt Mk SH mengatakan, pihak nya dalam rangka menyiapkan
sumber daya manusia (SDM) Polri yang berkualitas, Polda Aceh Khususnya, Polres
pidie berkomitmen melaksanakan seleksi penerimaan anggota polri secara
trasparan.
Dalam
Sambutannya, kapolres pidie AKBP Dumadi
Mengatakan, ‘’Penerimaan anggota polri tahun ini dilaksanakan secara
bersih, Trasparan, akuntabel, dan humanis, hal itu disampaikan seusai mengelar
penandatanganan Nota kesepahaman (MoU) Dan Faka Integritas dalam rangka
penerimaan Anggota polri, di Aula Mapolres Setempat rabu 6/2 kemaren.
Menurutnya,
dalam melaksanakan disetiap tahapan seleksi penerimaan anggota polri, pihaknya
akan melibatkan tenaga ahli profosional dan pengawas eksternal disamping
pengawas internal, tujuannya, agar setiap tahapan seleksi dapat dilaksanakan
secara profosional dan sesuai ketentuan yang berlaku”, pungkasnya.
Maka,
Untuk mewujudkan hal tersebut pihak nya menyebutkan, ada enam instansi atau
lembaga yang ikut serta di kabupaten pidie/pijay, diantaranya Diknas, MPU,
Depag, Disdukcapil, Dinkes, PWI. Pada kesempatan bersamaan dengan
penandatanganan MoU itu, juga dilakukan penyumpahan/penandatanganan integritas
terhadap seluruh panitia pembantu penerimaan calon anggota Brigadir polri Tahun
2013, ini merupakan wujud keseriusan Polda Aceh dalam menyeleksi Calon Anggota
polisi, Sebut Kapolres Pidie AKBP Dumadi SSt Mk SH. (Jefri MTip)*
Ratusan
Masyarakat Demo Kapolsek Torgamba
Labusel, (Media TIPIKOR)
Ribuan
Masyarakat kecamatan torgamba melakukan aksi demo terhadap kapolsek torgamba
AKP Donni C Samosir Rabu23/1di Mapol sek torgamba,Ribuan masyarakat torgamba
melalui para orasi Rizal sembiring Irfan Rifai Nst dan Saiman Siregar meminta
kepada bapak kapoldasu dan Kapolri.agar kapol sek torgamba di copot,karena keha
diran AKP Donni Collin Samosir tak bisa membuat kenyamanan dan kepastian hukum
kepada masyarakat,
Rizal
Sembiring Saiman Siregar Irfan Ripai nst Orator aksi dalam orasinya mengatakan
sangat kece wa sekali kepada kinerja kepemim pinan AKP C Doni C,Samosir,selaku
kapolsek torgamba yang dinalai jelek dan bobrok sebagaimana yang tertulis moto
visi misi polri pelindung pengayom dan pelayan Masyarakat,namun semua itu tidak
ada dijajaran polsek torgamba tidak pernah ada tindakan prefintif tidak ada
sistem intelejen tidak berjalan dengan baik dan kurang respon dan tanggap atas
imforma si dan pengaduan dari masyarakat
Santiana
Hutabarat warga pinang awan mengaku kurang puas atas pelayanan polsek
torgamba,akibat mobil dumtruk Coldieselt saya hi lang dari teras rumah sejak
sebu lan yang lalu sejakitulah saya kalau istrahat tidur malam tidak tenang
yang lebih herannya sejak kejadian itu sampai sekarang polisi tidak pernah olah
TKP di anggapnya peristiwa kejadian ini biasa,biasa saja dan kapolsek terkesan
seperti tidak mempunyai tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dan saya
selaku yang mewakili masya rakat korban kehilangan menuntut kepada kapolsek
untuk kepastian hukukm,karena sampai sekarang pelakunya tidak bisa tertangkap
sampai sekarang.
Kapolsek
Torgamba AKP Donni C samosir dalam menerima dan men jawab para pendemo di
dampingi kapolsekta kota pinang Kompol J.Panjaitan SH dan Kanit Intel polsekta
kota pinang AKP J Sitom pul mengucapkan terimah kasih kepada masyara kat yang
telah melakukan aksi ini kepada saya dan saya beserta seluruh anggota akan
berupaya,se lalu untuk meningkatkan pelaya nan kepada masyarakat dan kejadi an
ini saya buat sebagai cambuk dan motivasi untuk meningkatkan kinerja saya dan
selaku anggota polisi pelindung pengayom dan saya minta maaf kepada seluruh
Lapi san masyarakat atas kurang puas atas kehadiran saya selaku kapolsek
torgamba.
Wanita
Warga Binjai Pengedar Materai Palsu
Ditangkap
Polsek Kejuruan Muda
Aceh Tamiang, (Media TIPIKOR)
Ida
Wati Nasution (40) warga Sido Mulyo Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Sumatera
Utara, hanya mampu menangis dan pasrah saat dibawa ke Polsek Kejuruan Muda
ketika tertangkap tangan sedang mengedarkan Materai palsu bernilai Rp 6000
kepada warga Kampung Pekan Sei Liput Kecamatan Kejuruan Muda.
Dari
informasi dilapangan tertangkapnya tersangka pengedar Materai palsu (dokumen
Negara-red) oleh petugas Polsek, berawal dari kecurigaan warga yang melihat
bentuk warna materai yang berbeda dengan warna materai asli cetakan Peruri
(Percetakan Uang Republik Indonesia) dan harga yang dijual tersangka
per-lempeng yang bersikan 50 lembar hanya Rp 150.000. Berdasarkan kecurigaan
tersebut sehingga warga melaporkan ke Polsek setempat.
Dari
pengakuan tersangka saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas, bahwa materai
tersebut adalah titipan orang, tersangka hanya disuruh mengedarkan. “Saya baru
menjual 4 lempeng dari 46 lempeng materai yang saya bawa dari Binjai” akui Ida
sambil terisak menangis.
Dana
Cetak Sawah Bireuen dan Kelompok Tani Kurang Transparan
Bireuen, (Media TIPIKOR)
Sebagaimana
diketahui Selama empat tahun terakhir Pemerintahan Kabupaten Bireuen melalui
Dinas Pertanian dan Peternakan telah menyalurkan Dana APBN ke Rekening masing-masing
Ketua Kelompok Tani (KT) yang diduga “akal-akalan”
yang mencapai puluhan Ketua KT
untuk dana cetak sawah baru (CSB)
dengan luas areal mencapai 2.400 hektare
di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten tersebut,
katanya cetak sawah baru (CSB)
dilaksanakan dengan sistem padat karya.
Kepala
Bidang Pengembangan Lahan dan Air, Jailani, mewakili Kepala Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Bireuen, saat dihubungi wartawan suara Nasional melalui Hand phone mengatakan program cetak
sawah baru di Bireuen dilaksanakan tahun 2009-2012, namun Jailani terkesan
menutup-nutupi data penerima manfaat Terkait aliran Dana APBN Puluhan
Milyar Rupiah, Jailani tidak mau menyebut secara rinci
siapasaja Kelompok Tani Penerima kucuran Dana tersebut dengan alaan hari ini Senin (4/2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
tidak masuk kerja, melalui sms Jailani berkata
“maaf PPK hari ini tidak masuk kerja”
kata Jailani melalui short massage service (sms).
Sumber lain menyebutkan program cetak sawah baru menggunakan APBN
dilaksanakan dengan sistem padat karya tersebut masing-masing tahun 2009 seluas 200 hektare senilai Rp1,5
Milyar, Tahun 2010 seluas 500 hektare senilai Rp 3,75 Milyar , dan Tahun 2011 seluas 700 hektare senilai Rp 5,25 Milyar dan 2012
seluas 1.000 hektar senilai Rp 10 Milyar.
Dilain kesempatan Kadis Pertanian Peternakan
Kabupaten Bireuen Alie Basyah menyebutkan
“Karena Tahun-tahun lalu kami
anggap sukses maka Untuk tahun 2013 diusulkan lagi
dana 500 hektare cetak sawah baru
di Bireuen, tetapi belum dipastikan apakah jadi dilaksanakan, belum ada sebuah
kesimpulan,” katanya singkat.
Pejabat
Dinas sering mengeluh dengan alasan dana survey tidak tersedia, padahal dana
untuk melakukan Survey Identifikasi Design (SID) telah di sediakan melalalui
dana APBA “tidak ada dana untuk melakukan survei ke lapangan,” kata Kepala
Bidang Pengembangan Lahan dan Air Jailani.
Jailani
mengatakan, pemerintah pusat masih memberi waktu kepada Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Bireuen untuk menyelesaikan sisa cetak sawah baru tahun
2012 yang dilaksanakan dengan sistem padat karya itu hingga Maret 2013.
Menurut
Jailani, pelaksanaan cetak sawah baru yang dilakukan melalui kelompok tani
mendapat pengawasan ketat dari petugas dinas. Sejauh ini, kata dia, tidak ada
hambatan dalam pelaksanaan kecuali masalah keterlambatan.
Jailani
yakin dengan sisa waktu dua bulan ke depan, kelompok tani mampu merampungkan
pekerjaan hingga program cetak sawah baru tersebut selesai dikerjakan dengan
sempurna.
Data
Potensial Pemilih Kota Banda Aceh 173.152 jiwa
Banda Aceh, (Media TIPIKOR)
Walikota
Banda Aceh Ir Mawardy Nurdin M Eng Sc menyerahkan Data Penduduk Potensial
Pemilih Pemilu (DP4) wilayah Kota Banda Aceh kepada KIP Kota Banda Aceh, Kamis
(7/2) di ruang kerjanya. Data dengan jumlah 173.152 jiwa yang tercantum dalam
berita acara serah terima tersebut diterima langsung Ketua KIP Kota Banda Aceh
Aidil Azhary SH dan disaksikan Sabri Badruddin anggota Komisi A DPRK Banda
Aceh.
Seusai
menyerahkan data DP4, Walikota mengatakan DP4 ini diserahkan kepada KIP sebagai
bahan untuk menyusun Daftar Pemilih Sementara (DPS) dalam rangka menghadapi
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD tahun 2014.
Lebih
lanjut, Mawardy mengatakan data ini masih mungkin berubah karena batas waktu
penetapan DPT oleh KIP masih lama hingga beberapa bulan ke depan. Untuk itu,
Mawardy meminta kepada KIP Kota agar selalu berkoordinasi dengan Dinas terkait
terutama Disdukcapil dan para camat sehingga data yang ada nanti bisa menjadi
lebih akurat dan masyarakat dipastikan
terdata untuk mendapatkan hak pilihnya.
“Saya
pikir perlu diperbanyak sosialisasi, sehingga masyarakat lebih mengetahui
bagaimana cara kalau mereka tidak terdaftar di DPS. Kita juga minta kepada masyarakat
untuk lebih pro aktif agar mendapatkan
hak pilihnya” pinta Mawardy.
Kepada
DPRK, Walikota juga meminta agar mempercepat proses rekruitmen Ketua KIP
sehingga tidak terjadi kevakuman karena berakhir masa tugas Ketua KIP Kota
Banda Aceh.
“Siapa
yang akan direkrut sepenuhnya kita serahlkan ke DPRK, karena DPRK yang berhak
merekrut Ketua KIP dan perangkatnya. Sebelum bulan Juni kita harapkan sudah
ada, atau apakah diperpanjang itu juga kita serahkan sepenuhnya kepada DPRK”
ujar Mawardy menjelaskan masa waktu berakhir kepengurusan KIP Kota Banda Aceh.
Sementara
itu, Ketua KIP Kota Aidil Azhary mengatakan akan menindaklanjuti data yang
diserahkan Walikota untuk disusun kembali menjadi daftar pemilh sementara.
Aidil juga akan terus melakukan koordinasi dengan Disdukcapil dan para camat
untuk menyempurnakan data yang telah ada sesuai dengan permintaan Walikota.
“Data
ini sangat membantu kita dalam melaksanakan tahapan pemilu 2014, saat ini kita
sedang menyiapkan Daerah Pemilihan (Dapil). Dari data yang ada mungkin Dapil
akan mengalami perubahan, ada kemungkinan Dapil di Kota Banda Aceh menjadi 4,
ini artinya berubah dari jumlah Dapil pada Pemilu yang lalu, yakni 5 Dapil”
Ujar Aidil.
Senada
dengan Walikota, Sabri Badruddin juga mengharapkan data pemilu untuk tahun
ini memiliki data pemilih yang lebih
akurat dari pemilu tahun lalu sehingga permasalahan banyak masyarakat yang
tidak terdaftar di DPT tidak terulang lagi, atau paling tidak angkanya jauh
lebih menurun.
“Masalah
besar pada pemilu 2006 dan 2009 adalah
sangat banyak masyarakat yang tidak termasuk dalam daftar pemilih, jadi kita
minta pemilu kali ini jauh lebih baik dari sebelumnya dan masyarakat dipastikan
terdaftar” kata Sabri.
Terkait
dengan perekrutan Ketua KIP, Sabri mengatakan DPRK akan merekrut tim seleksi
yang memilik kapasitas dan independent yang nantinya akan melakukan uji
kelayakan dan kepatutan kepada calon Ketua KIP.
Pemberdayaan
Kelompok Tani Mandiri
Labusel, (Media TIPIKOR)
Bertumbuhkembangnya
kelembagaan petani umumnya didasarkan atas adanya kepentingan dan tujuan
bersama. Mengacu pada Undang Undanng No 16 Tahun 2006 pada pasal 19, kelembagaan Petani meliputi
kelompok Tani, gabungan kelompok tani, asosiasi dan korporasi.
Pertumbuhan kelembagaan petani dapat dimulai dari organisasi sosial
kemasyarakatan yang selanjutnya melalui penyuluhan pertanian diarahkan untuk
menjadi kelompok tani yang terikat dalam suatu kesatuan kepentingan.
Labusel sebahagian besar wilayah secara geografis
merupakan daerah perkebunan karet dan sawit. Pada konteks tulisan ini lebih
dititikberatkan pada pertanian rakyat mengingat rakyat mengelola pertanian
secara madani dan swadaya, minim intervensi pemerintah apalagi modal awal cocok
tanam petani tidaklah sekokoh perkebunan selevel BUMN baik itu perkebunan
swasta yang proses produksinya notabene terorganisir dengan baik dan canggih.
Sebagai dampak dampak negatif fluktuatif TBS dan karet alam yang paling
merasakan adalah petani rakyat. Anjloknya harga hasil tani sangat mempengaruhi
kesinambungan petani tersebut. Ketika biaya produksi lebih besar dibanding
omset, maka yang terjadi adalah terpuruknya perekonomian petani rakyat yang
pada gilirannya akan banyak petani menjual lahan untuk menyambung hidup.
Salah
satu cara untuk mengatasi masalah yang sering dihadapi para petani rakyat
adalah dengan penguatan kelembagaan kelompok tani. Melalui refungsionalisasi
dan mengefektifkan kelompok dengan tujuan agar petani dapat menolong diri
mereka sendiri.
Secara
teknis pengembangan kelompok tani diarahkan pada kemampuan setiap kelompok tani
dalam menjalankan fungsinya, peningkatan kemampuan anggotanya dalam agribisnis,
dan penguatan kelompok tani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri.
Untuk mempermudah dan mempersingkat alur komunikasi dan diseminasi teknologi.
Sesuai dengan permentan nomor 273/Kbpts/OT.160/4/2007, penggabungan kelompok
tani dalam gapoktan dilakukan agar kelompok tani dapat lebih berdaya guna dan
beradil guna, dalam penyedian sarana sarana produksi pertanian, permodalan,
peningkatan atau perluasan usahatani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran, serta
kerjasama dalam peningkatan posisi tawar.
Pada
akhirnya petani rakyat akan merasa terbantu dan terakomodir sebab makna
penggabungan kelompok tani ini bertujuan menciptakan pilar pegangan yang kokoh
mulai dari awal produksi sampai akhir produksi sehingga petani merasa
dipedulikan. (Irda MTip)*
Copot
KA Ranting PLN Kec Lubuk Pakam
Tiang
LIstrik HIlang Dicuri Orang Kok Malah
Nggak Ambil Peduli
Pantai Labu, (Media TIPIKOR)
Berbagai warga
Dusun III Desa Binjai Bakung dan warga Desa Dusun I Desa Denai Kuala
meminta agar Ka PT PLN (Persero)
Ranting Kec .Lubuk Pakam segera di
copot.Permintaan tersebut menyangkut sikap
tak ambil peduli Ka PT PLN (Persero) Ranting Kec .Lubuk Pakam menyikapi hilangnya duah buah tiang listrik masing-masing
di Dusun III Desa Binjai Bakung dan Dusun II Desa Denai Kuala Kec Pantai
Labu Deli Serdang yang disinyalir hilang diambil atau dicuri orang,Kamis (31/2).
Pasalnya,sebagai
pihak yang kehilangan seharusnya PLN melakukan tindakan dan bersikap tegas.
Terlebih dampak dari hilangnya dua tiang
listrik akan berdampak buruk dan membahayakan bagi keselamatan warga sekitar.
Namun
,itu tadi ,hingga kini kasus hilangnya
tiang listrik di Desa Binjai Bakung dan Desa Denai Kuala Kec Pantai Labu tak
mendapat tanggapan serius dari pihak PT
PLN.Padahal,saat dikonfirmasi di kantor PLN Ranting Lubuk Pakam ,Senin (4/2) Tarigan selaku
suvervresor distribusi (KA Ranting PLN Lubuk Pakam tak ada dikantor) berjanji akan melakukan survey kelokasi. “
Kita akan cek kelapangan,benar nggak ada yang hilang “ kata Tarigan kala itu.
Sebelumnya
informasi menyebutkan hilangnya dua
tiang listrik di dua desa tersebut terjadi siang bolong ,Kamis (31/1).Lebih gilanya
lagi salah seorang pelaku pengambilan tiang listrik tampak mengenakan baju PLN
dan memakai Handy Talky (cirri-ciri orang PLN).Malah ketika warga bertanya ,oknum
tersebut mengaku bahwa semua yang
mereka lakukan adalah atas instruksi PLN
Ranting Lubuk Pakam.
Selain
itu ,begitu lagi tutur warga,pengambilan tiang listrik yang dilakukan oleh oknum tersebut katanya hanya bersipat sementara dua hari lagi akan
diganti. Bahkan oknum-oknum tersebut memerintahkan agar warga kalau tidak percaya segera
menelepon EL petugas distribusi PLN Kec Pantai Labu.Namun hingga kini
tiang-tiang listrik tersebut tak pernah tampak tegak seperti semula.
“Kami tidak berani mencegah ,masalahnya
oknum-oknum tersebut juga di bantu UM Dha (warga setempat) .Selain itu
pengambilan (pencurian ) tiang listrik yang mereka lakukan kata mereka juga adalah atas intruksi PT PLN Ranting Lubuk Pakam, “ kata
warga yang berdekatan dengan lokasi hilang tiang listrik.
Sementara
itu,pencurian alias pengambilan tiang
listrik tanpa SPK yang disinyalir dilakukan dengan mengatasnamakan petugas PLN
dan dilakukan disiang hari memang kerap terjadi di Kec Pantai Labu.Belum lama
misalnya , dua buah trafo PLN juga hilang tak tentu rimba di Kec Pantai
Labu.Pencurian dilakukan sianghari dan tetap mengatasnamakan suruhan PLN.ranting lubuk pakam dan oknum
distribusi PLN Pantai Labu.
Sementara
ini informasi menyebutkan tiang-tiang listrik tersebut dijual ke sebuah PT
(entah PT apa ) dengan harga Rp 1.200.000/ tiang. Sementara UM Dha yang bertindak sebagai calo mencari tiang listri yang sulit dijangkau
orang banyak mendapat Rp 500.000,-/tiang
listrik. (Adek MTip)*